Thomas Muller Akui Bakal Sulit Lawan Manchester City di Perempat Final Liga Champions

Muller memuji tim asuhan Guardiola selalu tampil disiplin di lapangan.

AP Photo/Martin Meissner
Pemain Bayern Munchen Thomas Muller memuji Manchester City asuhan Pep Guardiola yang akan dihadapi timnya di perempat final Liga Champions.
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang Bayern Munchen Thomas Muller menikmati tantangan yang akan datang dari Manchester City di perempat final Liga Champions. Muller akan bersua mantan pelatihnya Pep Guardiola.

Baca Juga


Bayern akan bertandang ke markas City pada Rabu (12/3/2023) pukul 02.00 dini hari WIB menghadapi sang juara bertahan Liga Primer Inggris tersebut pada leg pertama. Munchen kemudian menjadi tuan rumah pada pertandingan kedua di Allianz Arena pada 20 April WIB.

Muller memenangkan tiga dari 11 gelar Bundesliga saat Guardiola menjadi pelatih kepala Bayern antara 2013 dan 2016. Penyerang Jerman ini tahu betapa sulitnya menghadapi tim yang dipimpin oleh pelatih asal Katalunya itu. Namun ia merasa pemuncak klasemen Bundesliga saat ini dapat bangkit.

"Anda bisa sukses dan Anda bisa mengalahkan semua orang, dan Man City memiliki pemain-pemain yang sangat bagus, tetapi gaya tim Pep berarti banyak berlari untuk tim lawan. Saya pikir mungkin ada tim yang lebih menyenangkan untuk dilawan," kata Muller dikutip dari laman Bundesliga, Senin (10/4/2023).

Namun, kata dia, Munchen sangat tajam dan memperoleh hasil yang sangat baik dalam pertandingan-pertandingan besar seperti ini. sehingga ia percaya diri. "Kami bermain melawan City di pramusim, jadi kami semua tahu bahwa ketika City sedang dalam performa yang bagus, itu berarti Anda harus menderita mungkin lebih dari lima menit selama pertandingan," ujarnya.

Muller telah menjuarai Liga Champions dua kali sebagai pemain Bayern, yakni pada musim 2012/13 dan 2019/20. Guardiola gagal meraih gelar Liga Champions selama di Munchen, tapi mempersembahkan tujuh trofi lainnya. Efek kehadiran Guardiola juga dirasakan Muller. Pemain ikonik Bayern bernomor punggung 25 itu mengungkapkan bahwa eks pelatihnya itu mengubah caranya melihat permainan.

"Dia menunjukkan banyak hal kepada Anda, dan saya selalu berpikiran terbuka dan mencoba untuk memilih apa yang membantu saya atau apa yang membantu tim. Ia mengajari saya penempatan posisi dan persiapan serangan, dan yang paling penting dalam pikiran saya adalah kedisiplinan. Kedisiplinan timnya lebih baik daripada tim mana pun yang pernah saya bela," jelasnya.

Yang ia maksudkan adalah disiplin di atas lapangan dalam hal pergerakan. Para pemain bertahan, dan seluruh tim baik saat menguasai bola maupun tidak, bergerak secara padu dan disiplin. 

"Ketika Anda melihat catatan kami, saya pikir kami hampir tidak kebobolan 20 gol dalam satu musim bersama Pep, dan itu luar biasa." ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler