IHSG Diperkirakan Bergerak Variatif Jelang Rilis Data Inflasi AS

Ada proyeksi sejumlah negara maju akan mengalami perlambatan ekonomi.

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (18/11/2022) (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak variatif (mixed) menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak variatif (mixed) menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

Baca Juga


IHSG dibuka melemah 0,50 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.810,8. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,56 poin atau 0,06 persen ke posisi 942,3.

"IHSG hari ini diprediksi bergerak variatif dalam rentang 6.696 hingga 6.870," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani di Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Para pelaku pasar masih menantikan data inflasi Negeri Paman Sam pada periode Maret 2023 yang akan dilaporkan pada Rabu (12/4/2023) waktu setempat. International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook yang rilis pada April 2023 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global di kisaran 2,8 persen untuk tahun 2023, atau turun dari pertumbuhan ekonomi global 2022.

IMF menyatakan, sejumlah negara maju diproyeksikan mengalami perlambatan pertumbuhan dari yang sebelumnya 2,7 persen pada 2022 dan diperkirakan hanya akan tumbuh 1,3 persen pada 2023. Adapun, inflasi tingkat global diproyeksikan sebesar tujuh persen pada 2023, level tersebut turun dibanding inflasi global 8,7 persen pada 2022.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Maret 2023 tercatat meningkat pada level 123,3, atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat di level 122,4.

Stabilisasi harga pangan sehingga inflasi terkendali menjadikan keyakinan masyarakat untuk konsumsi secara volume atau nilai meningkat. Dengan demikian, pemerintah semakin yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan kuat dipicu oleh potensi konsumsi masyarakat yang meningkat jelang pemilu 2024.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 149,90 poin atau 0,54 persen ke 28.073,3, Indeks Hang Seng melemah 136,79 poin atau 0,67 persen ke 20.348,4 indeks Shanghai menguat 13,04 poin atau 0,39 persen ke 3.326,6, dan indeks Straits Times melemah 12,61 poin atau 0,38 persen ke 3.285,2.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler