Xi Perintahkan Militer Cina Tingkatkan Kesiapan Tempur

Presiden Cina juga perintahkan transformasi militer.

AP Photo/Ng Han Guan
Kapal bergerak melalui Selat Taiwan seperti yang terlihat dari tempat pemandangan 68 mil laut, titik terdekat di daratan Cina ke pulau Taiwan, di Pingtan di Provinsi Fujian Cina tenggara, Jumat, 5 Agustus 2022. Cina melakukan latihan militer berskala besar yang digelarnya selama tiga hari di Selat Taiwan.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden China Xi Jinping memerintahkan angkatan bersenjata negaranya memperkuat program latihan guna mengasah kesiapan dan kemampuan tempur. Hal itu disampaikannya saat menginspeksi Angkatan Laut Komando Armada Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), Selasa (11/4/2023).

Dikutip dari laman resmi PLA, Rabu (12/4/2023), Xi yang juga ketua Komisi Militer Pusat itu juga memerintahkan militer mempercepat transformasi militer. Percepatan transportasi militer ditujukan untuk memajukan modernisasi angkatan bersenjata dalam semua matra.

Baca Juga



Xi mengunjungi Kota Zhanjiang di Provinsi Guangdong, Cina selatan, pada Senin hingga Selasa pekan ini. Komando Armada Selatan dan Komando Armada Timur PLA sejak Sabtu pekan lalu menggelar pasukan militernya di sekitar Pulau Taiwan.

Latihan tersebut sebagai bentuk tanggapan atas pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing Wen dengan pemimpin parlemen Amerika Serikat di California. Selain mengunjungi Pangkalan Angkatan Laut Cina, Xi yang juga pemimpin tertinggi Partai Komunis Cina itu sempat mendatangi pusat budi daya kelautan, hutan bakau, pelabuhan, dan proyek sumber daya air.

Pemerintah Cina mengatakan, latihan militer berskala besar yang digelarnya selama tiga hari di Selat Taiwan merupakan peringatan serius terhadap Taiwan yang terus mendorong kemerdekaan. Latihan itu pun dimaksudkan memperingatkan pasukan eksternal agar tidak mencampuri isu Taiwan.

"Tentara Pembebasan Rakyat (Cina) belum lama ini mengorganisasi dan melakukan serangkaian tindakan balasan di Selat Taiwan serta perairan sekitarnya, yang merupakan peringatan serius terhadap kolusi dan provokasi pasukan separatis kemerdekaan Taiwan serta pasukan eksternal," kata juru bicara Kantor Urusan Taiwan Zhu Fenglian dalam pengarahan pers, Rabu (12/4/2023).

Fenglian menyebut, ancaman militer Cina ditujukan pada kegiatan separatis kemerdekaan Taiwan dan campur tangan kekuatan eksternal. Beijing tak membidik rekan senegaranya di Taiwan.

"Ini adalah tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah," ujar Zhu.

Sementara itu, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, tur diplomatiknya belum lama ini ke Amerika Tengah dan Amerika Serikat (AS) menunjukkan tekadnya mempertahankan kebebasan serta demokrasi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler