Jamaah Umroh Merasa Ditipu Travel Jannah Firdaus, Ini Respons Kemenag

Kemenag telah menerima keluhan dari jamaah Jannah Firdaus dua hari yang lalu.

Tahta Aidilla/Republika
Umat muslim melakukan tawaf di Masjidill Haram, Makkah, (22/2/2023). Jamaah Umroh Merasa Ditipu Travel Jannah Firdaus, Ini Respons Kemenag
Rep: Ali Yusuf Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) merespons keluhan jamaah umroh dari travel Jannah Firdaus di Tanah Suci. Ratusan jamaah mengaku merasa ditipu Jannah Firdaus karena memberikan fasilitas tidak sesuai yang dijanjikan.

"Siap. Kami sudah memprosesnya," kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (13/4/2023).

Nur Arifin mengatakan Kemenag telah menerima keluhan dari jamaah Jannah Firdaus dua hari yang lalu. Keluhan yang disampaikan jamaah kepada Kemenag bahwa Jannah Firdaus tidak memberikan fasilitas sesuai yang dijanjikannya.

"Kalau laporan ini baru sekitar dua hari yang lalu, ada jamaah Jannah Firdaus yang menyampaikan mendapatkan layanan hotel yang tidak sesuai," katanya.

Nur Arifin mengatakan keluhan jamaah ini sudah ditangani Kantor Urusan Haji (KUH) Kemenag di Arab Saudi. Jamaah saat ini masih berada di wilayah Arab Saudi.

"Sudah kami arahkan untuk ditangani oleh KUH," katanya.

Baca Juga


Sebelumnya, ratusan jamaah umroh mengaku merasa ditipu Jannah Firdaus. Menurut mereka, Jannah Firdaus menjanjikan fasilitas penginapan bintang lima dekat Masjidil haram, tetapi tidak direalisasikan.

"Kami ada 138 jamaah umroh merasa ditipu travel Jannah Firdaus," kata Ines, salah satu jamaah umroh Jannah Firdaus kepada Republika.co.id, Rabu (12/4/2023).

Ines menceritakan, bentuk dugaan penipuan itu, ketika menawarkan produk umroh, Jannah Firdaus menjanjikan mendapatkan hotel bintang lima dekat Masjidil Haram untuk paket VIP. Paket itikaf Ramadhan VIP 20 hari tanpa sahur dan ifthar ditawarkan dengan harga Rp 45 juta untuk quad atau satu kamar berempat, Rp 60 juta untuk triple satu kamar bertiga dan Rp 65,5 juta per orang untuk sekamar berdua.

"Boro-boro mendapat hotel bintang lima di Makkah Tower atau yang setaraf dekat Masjidil Haram, ada 45 jamaah tiap hari berpindah hotel yang lokasinya cukup jauh dari Masjidil Haram," katanya.

Ines menceritakan kembali, pada hari pertama, jamaah kelompok bus 35 mendapat hotel Eemar Grand Hotel dengan status bintang empat yang berjarak satu kilometer dari Masjidil Haram Haram. Dan kesokan harinya, jamaah mendapat pengusiran petugas hotel untuk pindah ke Marsa Al Jawriyah (bintang empat) dengan jarak 700 meter dari Masjidil Haram.

"Dan hari ini, Rabu (13/4/2023) hari ketiga, mereka mendapat informasi harus pindah hotel lagi," katanya.

Ines mengatakan, cerita kesedihan pengusiran itu disampaikan jamaah asal Bandung. Dia berangkat bersama delapan orang keluarganya dan dua di antaranya sudah lanjut usia.

"Kasihan kalau melihat ceritanya sudah lansia harus pindah nenteng-nenteng koper," katanya.

Infografis Agar tidak Tertipu Travel Umroh - (Republika.co.id)

Cerita sama juga disampaikan jamaah atas nama Dita dari Jakarta. Dia bersama 93 jamaah mengeluh mendapat penginapan kelas losmen dengan nama Aljawar Tower. Hotel ini jaraknya 350 meter dari Masjidil Haram dan lokasinya pun di perbukitan.

"Ini mah losmen, bukan hotel. Kotor dan banyak kecoanya. Kulkas rusak, tidak ada handuk dan alat mandi. Bahkan kamar mandi ada yang tidak ada kuncinya padahal satu flat dengan kamar jamaah laki-laki," lanjut Dita.

Dita mengatakan, atas ketidaksesuaian fasilitas yang dijanjikan ini, jamaah sudah berusaha menghubungi manajemen travel Jannah Firdaus, tetapi sampai saat ini telepon dan chat jamaah tidak ada yang diangkat atau dibalas. Sementara tour leader yang ditugaskan pun mengaku tidak tahu-menahu masalah hotel. Ia sudah mencoba membantu menghubungi manajemen tetapi juga tidak direspons.

"Tidak ada itikad baik dari travel. Kami dicuekin," keluhnya.

Dita mengatakan, selain masalah hotel, pengaturan koper juga tidak ditandai dengan baik, sehingga banyak koper yang nyasar dan bahkan ada yang baru ketemu setelah tiga hari. Kondisi seperti ini mengakibatkan terganggunya ibadah jamaah.

Menurut pengakuan jamaah, kejanggalan travel Jannah Firdaus sebenarnya sudah dirasakan sejak dari tanah air. Hal itu terlihat ketika Jannah Firdaus selalu berubah-ubah dalam menetapkan harga paket.

"Mulai dari harga yang berubah-ubah, ketidakjelasan tanggal keberangkatan, sampai informasi hotel yang ditutup-tutupi," katanya.

Dihubungi terpisah, pemilik Travel Jannah Firdaus Rahmat mengaku memang terjadi masalah, namun sudah diselesaikan. Rahmat berjanji akan mengecek kembali kondisinya.

"Harus ada pengecekan dan recheck dulu, saya minta nama jamaah dan busnya. Ada masalah iya, cuma sudah banyak terselesaikan, supaya jelas apa permasalahannya dan tidak hanya sepihak," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler