Jelang Puncak Arus Mudik, Bandara Lakukan Stress Test

Puncak arus mudik penerbangan diprediksi jatuh pada 19-21 April.

Istimewa
Bandara Soekarno-Hatta bakal menjadi yang paling sibuk karena menjadi bandara asal keberangkatan para pemudik.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola bandara, Angkasa Pura I dan II yang sekaligus menjadi anggota Injourney telah melalukan stress test untuk memastikan kelancaran arus mudik 2023.

Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata Injourney Maya Watono mengatakan persiapan telah dilakukan sejak beberapa pekan lalu. "Kita sudah menggodoknya untuk periode mudik ini," kata Maya dalam Media Gathering di Gedung Sarinah, Kamis (13/4/2023).

Sementara itu, Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, juga memastikan akan fokus pada pelayanan Bandara Soekarno-Hatta. Sebab bandara tersebut bakal menjadi yang paling sibuk karena menjadi bandara asal keberangkatan para pemudik.

Puncak arus mudik penerbangan diprediksi jatuh pada 19-21 April sedangkan puncak arus balik 29-30 April. Awaluddin optimistis dapat melayani penumpang dengan optimal dengan pergerakan pesawat yang diprediksi mencapai 1.208 per hari.

“Angkasa Pura II tidak hanya fokus pada layanan penerbangan saja namun juga menyiapkan koodinasi terkait transportasi darat yang akan digunakan penumpang usai tiba di bandara,” kata dia.

Direktur Utama, Angkasa Pura I, Faik Fahmi, dalam kesempatan yang sama menyampaikan telah melakukan mitigasi risiko di seluruh bandara kelolaan untuk angkutan lebaran tahun ini.

AP I akan menerapkan konsep manajemen operasi berbasis trafik untuk memitigasi bila terjadi penumpukan penumpang. "Lonjakan terbesar diprediksi akan terjadi di bandara Bali, Surabaya, Makassar, dan Yogyakarta,” tutur Faik.

Lebih lanjut, Faik memastikan AP I juga telah melakukan uji coba stress test dan teah diterapkan untuk mengoptimalkan layanan di bandara.

Ia memastikan Angkasa Pura I akan bekerja sama erat dengan stakeholder terkait di Bandara sehingga dapat mengantisipasi dan memitigasi dengan lebih mudah.

Baca Juga


"Misal terjadi delay, dengan adanya kolaborasi maka kita berusaha meminimalisir waktu keterlambatan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler