Demokrat Optimistis Kriteria Cawapres Anies adalah AHY

Salah satunya, sosok yang elektabilitas cukup tinggi dan memiliki kerentanan politik.

dpr
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Herman Khaeron.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron menjelaskan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan memiliki lima kriteria dalam membahas calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Rasyid Baswedan. Dia yakin, lima kriteria tersebut ada di Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).


"Karena itu, kalau kami optimistis yang sesuai kriteria Mas Anies adalah Mas AHY. Ketua umum Partai Demokrat bisa membangun kekuatan koalisi bisa untuk memenangkan pilpres nanti dan bisa menjadi dwitunggal pada waktu nanti di pemerintahan," ujar Herman di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Tim kecil dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS sudah mengerucutkan lima kriteria untuk pendamping Anies. Pertama adalah sosok yang secara elektabilitas cukup tinggi dan memiliki kerentanan politik rendah.

Kedua, figur itu diharapkan bisa membantu dalam menjalankan pemerintahan yang efektif. Selanjutnya, figur tersebut bisa menjaga keseimbangan Koalisi Perubahan.

Keempat, sosok tersebut harus memiliki visi yang sama dengan Anies. Terakhir adalah mampu bekerja sama sebagai dwitunggal, baik saat menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hingga ketika terpilih sebagai pemimpin periode selanjutnya.

"Artinya, kriteria-kriteria inilah silakan dinilai oleh publik, apalagi kalau merunut pada menyatukan visi-misi antara tiga Partai Demokrat, Nasdem, dan PKS ini bukan sesuatu hal yang sederhana. Ini butuh keterbukaan, kebersamaan, menyatukan visi-misi," ujar Herman.

"Paling tidak kami optimistislah untuk ke depannya bahwa Anies-AHY paling pas sebagai figur perubahan mewakili generasinya dan tentu harapannya bisa lakukan perubahan dan perbaikan ke depan," kata anggota Komisi VI DPR itu.

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Muhammad Jusuf Kalla atau JK tak mempersoalkan cawapres pendamping Anies dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah. Baginya, yang terpenting sosok cawapresnya bisa menambah perolehan suara Anies di Pilpres 2024.

"Kalangan NU, kalangan Muhammadiyah, kalangan nasional (tidak masalah), selama memenuhi dua syarat. Walaupun Anda orang NU, tapi tidak dikenal siapa dan di mana, tidak juga dapat menambah suara," ujar JK kepada wartawan di kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta, Kamis (13/4/2023).

JK mengungkapkan, dua syarat atau kriteria yang cocok menjadi pendamping Anies. Pertama, harus bisa menambah perolehan suara Anies. Syarat ini berkaca dari pengalaman dirinya menjadi cawapres. "Saya orang Indonesia timur. Jadi, orang berpikir, wah pemilih Indonesia timur bisa mendukung," kata JK.

Syarat kedua, harus mampu bekerja sama dengan Anies ketika menjalankan pemerintahan apabila berhasil keluar sebagai pemenang Pilpres 2024.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler