Megawati Kumpulkan Anggota Fraksi PDIP Seusai Penolakan Timnas Israel

Megawati beri penguatan usai sejumlah survei yang menyebut elektabilitas PDIP turun.

Dok Republika
Megawati Soekarnoputri
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VI DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membenarkan bahwa Megawati Soekarnoputri mengumpulkan seluruh anggota Fraksi PDIP pada Sabtu (8/4/2023) lalu. Salah satu pembahasannya adalah penguatan kepada kader partai seusai penolakan terhadap kehadiran tim nasional Israel di Indonesia.

Baca Juga


"Yang jelas ada kontraksi yang akibat penolakan Israel U-20 itu, kan banyak yang lembaga survei mengatakan elektabilitas PDI Perjuangan kan turun. Nah, ini dikuatkan. Semakin kita diberikan tantangan PDI Perjuangan ini kan semakin kuat," ujar Aria Bima di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/4).

Ia menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan forum penegasan PDIP sebagai partai ideologis. Keyakinan ini bisa dipertanggungjawabkan secara intelektual. Meskipun, dia mengakui, Megawati sempat menyinggung sedikit terkait calon presiden (capres) dari partainya.

"Saya kira itu dan Ibu menegaskan semua yang menyangkut capres-capresan adalah urusan Ketua Umum, 'Kamu turun dan turun'. Apalagi dalam suasana Ramadhan dan Idul Fitri, nanti harus banyak menyapa rakyat, harus menyampaikan ke masyarakat bahwa PDIP menempuh jalan ideologi," ujar Aria Bima.

Pertemuan tersebut juga menjadi forum penegasan bahwa partai politik bukanlah tempat berebut kekuasaan. PDIP adalah alat perjuangan untuk menuju masyarakat Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Jalan ideologinya adalah trisakti, berdaulat di bidang politik, berkepribadian di bidang budaya, dan berdikari dalam bidang ekonomi. Ibu menegaskan sikap partai, membentuk tempat pendidikan kawah candradimuka kader-kader ideologis, yang tidak ideologis go ahead, disuruh keluar," ujar Aria Bima.

Ketua DPR Puan Maharani menyesalkan gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Sebab, para pemain muda tim nasional Indonesia kehilangan kesempatannya untuk menunjukkan prestasinya dalam turnamen tersebut.

"DPR RI ikut menyesalkan dan prihatin atas pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Indonesia kehilangan kesempatan menampilkan prestasi anak muda Indonesia di panggung internasional," ujar Puan dalam pidato rapat paripurna penutupan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2022-2023 yang dibacakan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Kamis (13/4).

Indonesia juga kehilangan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan kesiapannya menyelenggarakan event kelas dunia. Namun, pembatalan tersebut tentu sepenuhnya kewenangan Federasi Sepakbola Dunia (FIFA).

"Pembatalan Piala Dunia U20 di Indonesia adalah sepenuhnya kewenangan dan keputusan FIFA. DPR RI melalui alat kelengkapan dewan terkait akan selalu mendukung pembangunan sepak bola Indonesia yang semakin maju dan berprestasi," ujar Puan.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler