Eropa Kirim Pesawat Luar Angkasa Menuju Jupiter

Pesawat luar angkasa itu tidak hanya akan menjangkau planet terbesar di tata surya.

NASA
Foto Planet Jupiter terbaru yang diambil NASA
Rep: Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebuah pesawat ruang angkasa Eropa terbang menjelajah pada Jumat (14/4/2023). Penerbangan ini adalah program menjelajahi Jupiter dan tiga bulan esnya.

Baca Juga


Perjalanan dimulai dengan lepas landas pagi hari dengan roket Ariane milik Eropa dari French Guiana di Amerika Selatan. Penjelajah robotik yang dijuluki Juice ini membutuhkan delapan tahun untuk mencapai Jupiter. Juice merupakan kependekan dari Jupiter Icy Moons Explorer.

Pesawat itu tidak hanya akan menjangkau planet terbesar di tata surya tetapi juga Europa, Callisto, dan Ganymede. Tiga bulan bertatahkan es diyakini menyimpan lautan bawah tanah, tempat kehidupan laut kemungkinan ada.

Kemudian mungkin prestasi yang paling mengesankan dari semuanya, Juice akan mencoba mengorbit di sekitar Ganymede. Hingga saat ini tidak ada pesawat ruang angkasa yang pernah mengorbit bulan planet lain, di samping bulan milik Bumi.

Dengan total 95 bulan, para astronom menganggap Jupiter sebagai tata surya mininya sendiri, dengan misi seperti Juice yang sudah lama tertunda. “Kami tidak akan mendeteksi kehidupan dengan Juice,” ujar ilmuwan proyek Badan Antariksa Eropa Olivier Witasse.

Tapi mempelajari lebih lanjut tentang bulan milik Jupiter dan potensi lautnya akan membawa para ilmuwan lebih dekat untuk menjawab pertanyaan tentang kehidupan di tempat lain. “Itu akan menjadi aspek misi yang paling menarik,” ujar Witasse.

Juice menempuh rute memutar yang panjang ke Jupiter, dengan 6,6 miliar kilometer. Pesawat itu akan menukik dalam jarak 200 kilometer dari Callisto dan 400 kilometer dari Europa dan Ganymede. Nantinya penjelajah robotik itu menyelesaikan 35 terbang lintas sambil mengelilingi Jupiter. Kemudian akan menginjak rem untuk mengorbit Ganymede, target utama dari misi senilai 1,6 miliar euro.

Ganymede bukan hanya bulan terbesar di tata surya. Stelit ini juga memiliki medan magnetnya sendiri dengan aurora yang mempesona di kutubnya.

Lebih menarik lagi, bulan itu diperkirakan memiliki lautan bawah tanah yang menampung lebih banyak air daripada Bumi. Europa dan Callisto juga merupakan tujuan potensial bagi manusia mengingat jaraknya dari sabuk radiasi Jupiter yang melemahkan.

"Dunia lautan di tata surya kita adalah yang paling mungkin memiliki kemungkinan kehidupan, jadi bulan-bulan besar Jupiter ini adalah kandidat utama untuk ditelusuri," kata Scott Sheppard dari Carnegie Institutio yang tidak terlibat dengan misi Juice.

Pesawat ruang angkasa, seukuran bus kecil, tidak akan mencapai Jupiter hingga 2031. Benda itu akan mengandalkan terbang lintas Bumi dan bulan, serta Venus yang dibantu gravitasi.

“Hal-hal ini membutuhkan waktu dan mereka mengubah dunia kita,” kata kepala eksekutif Planetary Societ Bill Nye.

Juice akan menghabiskan tiga tahun di Callisto, Europa, dan Ganymede. Pesawat ruang angkasa itu akan mencoba memasuki orbit di sekitar Ganymede pada akhir 2034, mengelilingi bulan selama hampir satu tahun sebelum pengendali penerbangan mengirimnya jatuh pada 2035, nanti jika bahan bakar masih cukup.

Europa sangat menarik bagi para ilmuwan yang memburu tanda-tanda kehidupan di luar Bumi. Juice akan meminimalkan pertemuannya dengan Europa, karena radiasi yang kuat di sana sangat dekat dengan Jupiter.

Elektronik sensitif Juice terbungkus timah untuk melindungi dari radiasi. Pesawat ruang angkasa seberat 6.350 kilogram itu juga dibungkus dengan selimut termal karena suhu di dekat Jupiter berkisar sekitar minus 230 derajat Celcius. Sedangkan panel surya pesawat ini merentang 27 meter dari ujung ke ujung untuk menyerap sinar matahari sebanyak yang jauh dari matahari.

Akhir tahun depan, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan mengirim pesawat ruang angkasa Europa Clipper yang lebih terlindungi ke Jupiter. Pesawat ini akan mengalahkan Juice ke Jupiter lebih dari setahun karena akan diluncurkan dengan roket SpaceX yang lebih kuat. Kedua pesawat ruang angkasa akan bekerja sama untuk mempelajari Europa.

NASA telah lama mendominasi penjelajahan di Jupiter, dimulai dengan terbang lintas pada 1970-an oleh si kembar Pionir dan kemudian Voyager. Hanya satu pesawat ruang angkasa yang tetap berdengung di Jupiter, NASA Juno yang baru saja memasuki orbit ke-50 sejak 2016.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler