Menteri KKP: Genjot Produksi Ikan untuk Dorong Naiknya Tingkat Konsumsi
Kebutuhan konsumsi ikan budidaya dan tangkap laut Indonesia 13 juta ton per tahun
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Kota Sukabumi, Jumat (14/4/2023) sore. Pada kesempatan itu mendorong produksi ikan untuk menaikkan tingkat konsumsi.
Sebelum ke Kota Sukabumi, menteri KKP juga mengunjungi Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) Kabupaten Sukabumi, Jumat pagi. Kedatangan menteri KKP ini dengan didampingi Dirjen Perikanan Tangkap, Kementerian Perikanan dan Kelautan Tb Haeru Rahayu.
"Kebutuhan konsumsi ikan budidaya dan tangkap laut Indonesia 13 juta ton per tahun," ujar Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono kepada wartawan disela-sela kunjungannya. Sementara itu dilihat dari kenaikan tingkat konsumsi ikan rata-rata 56 kilogram per kapita per tahun dan konsumsi ini sangat tinggi.
Harusnya kata Sakti, seiring kenaikan signifikan tingkat konsumsi ikan. Maka kasus stunting nol, namun hingga kini masih ada.
Dalam artian kata Sakti, meskipun Indonesia negara kepulauan namun konsumsi ikan di wilayah lain tinggi dan di sisi lain ada yang dibawah. Sehingga harus terus didorong di masa depan.
"Target produksi nasional semaksimal mungkin 13 juta ton ikan terus meningkat," kata Sakti. Di sisi lain, permintaan dunia akan ikan juga tinggi.
Hal ini ungkap Sakti, jadi peluang dari sisi ekonomi harus digenjot di tahun mendatang agar produksi ikan naik. Ia menuturkan dari kunjungannya di BBPBAT ditemukan banyak potensi dalam perikanan budidaya.
'' Di sini pusat budidaya pembibitan dan anakan ikan unggulan,'' terang Sakti. Misalnya untuk jenis ikan Nila, Lele, Mas, Koi, dan lain sebagainya.