Warga Jakarta Timur Diserukan tidak Takbir Keliling, Perang Petasan-Tawuran Jadi Alasannya
Warga Jakarta Timur diminta takbiran di masjid alih-alih menggelar takbir keliling.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Administrasi Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengimbau warganya agar tidak melakukan takbir keliling dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Apa alasannya?
"Saya sih maunya, khusus di wilayah Timur tidak ada takbir keliling. Lebih khidmat bila melakukan takbiran di masjid atau RW buat panggung, silakan saja," kata Wali Kota Jaktim Muhammad Anwar usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Jaya dalam Rangka Pengamanan Idul Fitri di Kantor Wali Kota Jaktim, Cakung, Senin (17/4/2023) petang.
Anwar mengaku khawatir bila ada takbiran keliling akan memicu terjadinya tawuran antarwarga.
"Jangan sampai ada takbir keliling karena pasti akan ada perang petasan dan dapat menimbulkan tawuran," jelasnya.
Terkait gelar pasukan ini, menurut Anwar, diharapkan para aparatur baik TNI, Polri, dan Satpol PP melakukan kesiapsiagaan menghadapi malam takbiran. Ia menyebut keberadaan TNI dan Polri dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat ketika merayakan pada malam hari takbiran dan Hari Raya Idul Fitri.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Ahmad Fanani. Merujuk pada insiden tahun sebelumnya, sekelompok orang justru melenceng dari hakikat malam takbiran ketika takbir keliling.
"Kita mengharapkan demikian (tak ada takbir keliling) karena kejadian sebelumnya takbir keliling dijadikan momentum bagi orang-orang untuk tawuran," ujarnya.
Oleh karena itu, Fanani mengimbau agar masyarakat melakukan takbiran dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri di masjid-masjid. Ia meyakini itu akan lebih khidmat dan khusyuk.