BMKG Deteksi 15 Titik Panas di Kaltim
15 titik panas ini tersebar pada tiga kabupaten.
REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 15 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga semua pihak diajak saling waspada dan menjaga agar dapat mengurangi titik panas.
"Sebaran titik panas itu langsung kami informasikan kepada pihak terkait agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Selasa (18/4/2023).
Ia menjelaskan ke-15 titik panas tersebut terpantau Selasa (18/4/2023) ini mulai pukul 01.00 hingga pukul 16.00 WITA dan langsung disampaikan ke instansi terkait, terutama ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat Provinsi Kaltim maupun kabupaten masing-masing agar segera mendapat penanganan.
Sehari sebelumnya, Senin (17/4), pihaknya juga mendeteksi 24 titik panas yang tersebar di dua kabupaten, yakni Kabupaten Kutai Timur terdapat 21 titik, kemudian di Kabupaten Kutai Kartanegara terdeteksi 3 titik.
Sedangkan 15 titik panas yang terpantau hari ini, lanjutnya, tersebar pada tiga kabupaten dan berada di titik koordinat berbeda, meskipun ada yang masih dalam satu kabupaten maupun kecamatan yang sama.
Rincian dari tiga kabupaten yang terpantau 15 titik panas hari ini adalah sebanyak 2 titik berada di Kabupaten Kutai Timur, 8 titik berada di Kutai Barat, 5 titik panas terdeteksi di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Rinciannya adalah 2 titik yang terpantau di Kabupaten Kutai Barat, tersebar di Kecamatan Jempang dan Long Iram, keduanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Kemudian 5 titik panas yang terpantau di Kabupaten Kutai Kartanegara tersebar pada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Loa Kulu 2 titik, Muara Kaman 2 titik, dan Kecamatan Muara Kaman 1 titik, kelimanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Untuk 8 titik yang terpantau di Kabupaten Kutai Timur, tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Bengalon ada 2 titik, Kongbeng 3 titik, Muara Wahau 2 titik, dan Kecamatan Rantau Pulung 1 titik yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Ia menjelaskan, sebenarnya bulan ini masih masuk musim hujan, namun memang terdapat peluang dalam beberapa hari tidak terjadi hujan berturut-turut di sejumlah kawasan, sehingga hal ini berakibat pada biomassa yang kering dan rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan (karhutla), maka semua pihak diajak saling menjaga dan waspada.
"Kami mengimbau semua elemen untuk sama-sama menjaga agar tidak terjadi kebakaran, seperti tidak bermain api, tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, apalagi jika di kawasan tersebut ada hutan atau lahan yang mudah terbakar," ujar Diyan Novrida.