Tiga Jenis Makanan Ini Terkenal Sebagai Pemicu Diabetes di Kalangan Masyarakat Dunia

Makanan yang kita pilih dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

www.freepik.com
Bacon, sosis, dan daging olahan (Ilustrasi). Makanan favorit orang Amerika ini meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hingga 50 persen.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan yang kita pilih untuk diletakkan di piring setiap hari dapat secara signifikan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Para ahli mengatakan nasi putih, roti, dan daging olaha, adalah makanan yang paling mungkin memicu silent killer ini.

Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, para ahli melihat kebiasaan makan orang di 184 negara berbeda. Mereka mencermati cara makanan memengaruhi kesehatan masyarakat.

Mereka yang biasanya makan lebih banyak karbohidrat olahan seperti roti putih, adonan piza, pasta yang mengandung gula dan dihilangkan serat dan nutrisinya lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2. Penulis studi yang juga pakar nutrisi Tufts University, Amerika Serikat, Prof Dariush Mozaffarian, memaparkan hasilnya.

"Studi kami menunjukkan karbohidrat kualitas buruk adalah pendorong utama diabetes tipe 2 pada semua orang di dunia yang disebabkan oleh diet," ujar Prof Mozaffarian, dikutip dari The Sun, Selasa (18/4/2023).

Orang yang terlalu banyak makan daging merah dan daging olahan, seperti bacon, sosis, salami, dan sejenisnya, juga berpotensi mengalami penyakit diabetes. Menurut penelitian yang diterbitkan Senin (17/4/2023), di jurnal Nature Medicine, ketiga makanan tersebut adalah pendorong utama lebih dari 14 juta kasus baru diabetes tipe 2 pada 2018.

Para ahli memperkirakan tujuh dari 10 kasus diabetes tipe 2 di seluruh dunia pada 2018 terkait dengan pilihan makanan yang buruk. Mereka juga mengungkapkan bahwa mengasup terlalu banyak makanan tidak sehat lebih merupakan pendorong diabetes tipe 2 pada tingkat global, daripada kurangnya makan makanan sehat. Ini terutama untuk pria dibandingkan wanita.

Lebih dari 60 persen dari total kasus penyakit global yang diakibatkan pola makan. Itu disebabkan oleh kelebihan asupan hanya dari lima kebiasaan diet yang berbahaya, yakni makan terlalu banyak nasi, olahan, gandum, dan kentang, serta terlalu banyak daging merah yang diproses dan tidak diproses.

Mengonsumsi terlalu banyak minuman yang dimaniskan dengan gula dan jus buah juga menjadi faktor lain yang berkontribusi, tetapi pada tingkat yang sedikit lebih rendah daripada karbohidrat buruk dan daging merah. Orang-orang di Polandia dan Rusia yang pola makannya melibatkan banyak kentang, daging merah, dan daging olahan, memiliki persentase tertinggi kasus diabetes tipe 2 baru yang dikaitkan dengan pola makan.

Amerika Latin dan Karibia (terutama di Kolombia dan Meksiko) juga memiliki jumlah kasus yang tinggi. Menurut para peneliti, itu kemungkinan disebabkan oleh ketergantungan pada minuman manis, daging olahan, dan rendahnya asupan biji-bijian.

Baca Juga


Menurut NHS, tanda-tanda umum seseorang mengidap diabetes meliputi:

- sering ke toilet, terutama pada malam hari
- sering merasa haus
- merasa lebih lelah dari biasanya
- turun berat badan tanpa berusaha
- gatal kelamin atau sariawan
- luka dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh
- penglihatan kabur

Gejala tersebut disebabkan oleh tingginya kadar glukosa yang tersisa di dalam darah, yang tidak dapat digunakan sebagai energi. Tanda-tanda ini umum dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.

Tetapi orang dewasa yang mengidap diabetes tipe 1 mungkin merasa lebih sulit untuk mengenali gejalanya. Kampanye 4T Diabetes Inggris meliputi Toilet, Thirsty (haus), Tired (lelah), dan Thinner (kurus), bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan tanda-tanda utama ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler