Pejabat Senior Hamas Melakukan Umroh

Ini adalah kunjungan pertama pejabat Hamas ke Saudi sejak 2015.

Saudi Gazette
Lebih dari 2,5 juta jamaah, termasuk jamaah umroh dan pengunjung, menghadiri sholat Khotmil Quran pada Rabu (19/4/2023) atau malam ke-28 di bulan suci Ramadhan, di Masjidil Haram di Makkah.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Delegasi dari kelompok perlawanan Palestina Hamas melakukan umroh pada Selasa (18/4/2023). Ini adalah kunjungan pertama pejabat Hamas ke Saudi sejak 2015.

Video di media sosial menunjukkan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dan Khaled Meshaal melakukan umroh di Mekkah pada Selasa. Delegasi Hamas dilaporkan tiba di Saudi pada Senin (17/4/2023).

Dilaporkan Al Arabiya, kunjungan delegasi Hamas ke Arab Saudi ini merupakan yang pertama sejak 2015, saat Meshaal menunaikan umrah.  Dia juga bertemu dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz selama kunjungannya.

Kunjungan baru-baru ini bertepatan dengan kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas ke Saudi. Abbas bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Selasa untuk membahas perkembangan terbaru dari konflik Palestina-Israel.

Hamas kemungkinan akan bertemu dengan pejabat Saudi. Dilaporkan Middle East Monitor, Ahad (17/4/2023), ada spekulasi bahwa setiap pertemuan dengan pejabat Saudi, akan mengarah pada pemulihan potensial hubungan antara Riyadh dan Hamas yang memburuk pada 2007. Hubungan kedua pihak memburuk setelah pemerintah Saudi menyalahkan Hamas atas kegagalan Perjanjian Makkah yang ditandatangani oleh Hamas dan Fatah.  Perjanjian ini mengakhiri pertikaian antara kedua faksi di Jalur Gaza setelah kemenangan partai sebelumnya pada pemilu 2006.

Hubungan semakin mandek pada 2019, setelah Saudi menangkap puluhan aktivis dan anggota, termasuk mantan perwakilan Mohamed Al-Khodari yang dibebaskan pada Oktober tahun lalu.  Setelah dua warga Palestina dibebaskan dari penjara Saudi pada Februari, Hamas menyatakan rekonsiliasi dengan Saudi.

"Kami menegaskan keinginan kami untuk menjalin hubungan positif dengan saudara-saudara kami di Arab Saudi dan semua negara persaudaraan dalam melayani perjuangan Palestina dan bangsa Arab dan Islam kami," ujar pernyataan Hamas.

Kedatangan anggota senior Hamas di kerajaan terjadi setelah Arab Saudi setuju untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Iran, dan pertemuan resmi dengan pemerintah pimpinan Houthi di Ibu Kota Yaman, Sanaa. 

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler