Kasus Cacar Monyet di Korsel Menyebar ke Seluruh Negeri

Total kasus cacar monyet di Korsel kini menjadi 18 kasus.

Pixabay
ilustrasi virus cacar monyet. Kasus cacar monyet, yang kini disebut mulai menyebar ke seluruh negeri di Korea Selatan (Korsel). Infeksi baru telah dilaporkan di Seoul, dan daerah sekitarnya serta di kota dan provinsi di seluruh negeri.
Rep: Fergi Nadira Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kasus cacar monyet yang kini disebut mulai menyebar ke seluruh negeri di Korea Selatan (Korsel). Infeksi baru telah dilaporkan di Seoul, dan daerah sekitarnya serta di kota dan provinsi di seluruh negeri.

Baca Juga


Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengkonfirmasi dua kasus mpox pada Rabu (20/4/2023). Total kasus di Korsel kini menjadi 18 kasus.

KDCA tengah menggencarkan publisitas vaksinasi mpox. Pihaknya juga telah menunjuk rumah sakit untuk pasien mpox di seluruh negeri, sebagai tanggapan atas peningkatan infeksi yang ditularkan secara lokal baru-baru ini.

Di antara total 18 kasus, 13 kasus dilaporkan bulan ini saja dan diyakini didapat secara lokal. Sebab, pasien baru belum lama ini bepergian ke luar negeri. Sementara lima kasus pertama di negara itu, yang dilaporkan Juni tahun lalu hingga Maret, terkait dengan perjalanan ke luar negeri.

Di antara 13 pasien baru, lima tinggal di Seoul, tiga di dekat Provinsi Gyeonggi, dua di Provinsi Gyeongsang Selatan, satu di Provinsi Gyeongsang Utara, satu di Daegu dan satu di Provinsi Jeolla Selatan. 12 dari mereka adalah warga negara Korea, sementara satu adalah warga negara asing.

Menurut KDCA, sebagian besar pasien baru dikaitkan dengan penularan melalui kontak dekat, termasuk kontak seksual, dengan orang yang mungkin sudah tertular virus mpox. Pejabat KDCA Lim Sook-young mengatakan kasus yang tidak dihitung dalam statistik resmi kemungkinan akan ada di komunitas lokal.

Dia mencatat bahwa penyakit ini menyebar sebagian besar melalui kontak intim, yang mungkin tidak dibicarakan secara terbuka oleh orang-orang. "Pelaporan relawan sangat penting," kata Lim Sook-youn dikutip laman Korea Times, Kamis (20/4/2023).

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 96,4 persen kasus dengan data yang tersedia adalah laki-laki, dengan usia rata-rata 34 tahun, per 24 Februari tahun ini. Di antara kasus dengan orientasi seksual yang dilaporkan, 85,5 persen diidentifikasi sebagai gay, biseksual dan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.

KDCA mengatakan bahwa mereka secara aktif mendorong mereka yang telah melakukan kontak dengan pasien mpox untuk divaksinasi. Pihaknya sedang bekerja untuk menunjuk setidaknya lima ranjang sakit untuk merawat pasien mpox di setiap kota dan provinsi di seluruh negeri.

KDCA  juga tengah mendistribusikan informasi tentang karakteristik mpox dan tindakan pencegahan kepada orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi. Namun, otoritas kesehatan mencatat bahwa risiko penularan mpox pada populasi umum relatif rendah, mengingat penyakit tersebut tidak menyebar melalui kontak dalam kehidupan sehari-hari seperti Covid-19 dan penyakit infeksi pernapasan lainnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler