Dybala Kagum Mourinho dengan Tepat Prediksi Jalannya Laga Roma Vs Feyenoord

Mourinho memperkirakan laga akan diselesaikan lewat babak perpanjangan waktu.

EPA-EFE/ANGELO CARCONI
Pemain AS Roma Paulo Dybala
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paulo Dybala mengagumi pelatihnya Jose Mourinho yang memperkirakan jalannya duel AS Roma kontra Feyenoord dengan tepat. Roma mengalahkan Feyenoord 4-1 lewat babak perpanjangan waktu pada leg kedua perempat final Liga Europa di Stadion Olimpico, Jumat (21/4/2023) dini hari WIB. Hasil ini mengantarkan Roma ke semifinal dengan keunggulan agregat 4-2.

Baca Juga


Mourinho memberikan pidato yang sangat panjang dan intens kepada para pemain sebelum memulai babak perpanjangan waktu. "Saya pikir semua orang mengenal Mourinho, sejarahnya, apa yang telah ia lakukan di Eropa. Di setiap klub yang pernah ia tangani, saya pikir ia telah memenangkan sesuatu. Mentalitasnya membuat Anda bersemangat. Dia tahu pertandingan bisa berakhir seperti ini dan mendorong kami untuk memberikan sesuatu yang lebih. Dia mengubah sistem taktik, kami mulai bermain lebih baik dan mendominasi babak perpanjangan waktu untuk meraih kemenangan yang layak," kata Dybala kepada Sky Sport Italia, dikutip dari Football Italia.

Mourinho berhitung saat menurunkan Dybala. Sebelumnya pada leg pertama, Dybala keluar lapangan dengan tertatih-tatih akibat cedera paha. Ada laporan bahwa ia akan tampil sebagai starter karena. Namun dengan mempertimbangkan akan ada perpanjangan waktu, Mourinho memilih untuk memasukkan La Joya pada menit ke-70 dan hal itu terbukti krusial. 

Dybala mencetak gol yang mengubah skor menjadi 2-1 pada menit ke-89 untuk memaksakan perpanjangan waktu. Gol tersebut diciptakan Dybala dengan kaki kanannya.

"Apakah Anda melihat itu? Saya jarang menggunakan kaki kanan saya, dan hari ini terasa sakit sehingga saya mencoba untuk tidak terlalu sering menggunakannya, namun hal itu sepadan dengan gol yang tercipta," kata dia tertawa.

"Saya sedikit takut ketika mereka menyamakan kedudukan, tetapi kami terus maju dan membuat pertandingan menjadi milik kami di babak perpanjangan waktu."

Roma harus berjuang keras beberapa kali di Liga Europa, tapi akhirnya bisa menembus babak semifinal melawan Bayer Leverkusen. Menurut dia, semua karena elemen tim Roma ingin menang.

"Kami memiliki pelatih dengan mentalitas yang luar biasa. Ia mengatakan kepada kami bahwa pertandingan akan berjalan seperti itu dan ia benar. Tim ini memenangkan Liga Conference musim lalu, jadi mereka tahu apa yang diperlukan untuk menang. Sekarang kami berharap bisa melangkah lebih jauh di Liga Europa," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler