Ini Khasiat Krim Masker Ekstrak Biji Markisa, Kaya akan Antioksidan
Antioksidan berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari efek radikal bebas yang bisa menimbulkan beragam penyakit.
ruzka.republika.co.id--Saat ini, Indonesia tengah mengalami masa peralihan musim yang menyebabkan cuaca menjadi lebih panas dari biasanya. Paparan sinar ultra violet (UV) merupakan salah satu sumber radikal bebas yang dapat merusak kesehatan kulit.
Dalam menangkalnya, selain menggunakan tabir surya, mengkonsumsi makanan, minuman, maupun suplemen yang mengandung antioksidan tinggi juga mampu mencegah efek buruk dari radikal bebas.
Tim riset dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) menghasilkan produk inovasi masker dari ekstrak biji markisa yang kaya akan antioksidan. Antioksidan berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari efek radikal bebas yang bisa menimbulkan beragam penyakit.
Tubuh secara alami akan menghasilkan radikal bebas sebagai zat hasil dari proses metabolisme. Selain itu, radikal bebas juga bisa berasal dari luar tubuh, seperti polusi udara, asap rokok, pestisida, atau obat-obatan.
“Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, pada bagian biji markisa mengandung kadar flavonoid dan polifenol yang cukup tinggi. Senyawa-senyawa tersebut memiliki khasiat sebagai antioksidan dan potensi mencerahkan kulit,” ujar Dr. apt. Raditya Iswandana, M.Farm., selaku Peneliti FFUI dalam keterangannya yang diterima, Kamis (20/04/2023).
Lebih lanjut Dr. Raditya menyampaikan, seperti yang telah banyak diteliti bahwa oksidasi pada sel tubuh dapat menyebabkan banyak efek buruk, seperti memicu kanker, penyakit degeneratif, dan mempercepat penuaan dini.
Oleh karena itu, biji markisa yang mengandung zat berkhasiat antioksidan dan antitirosinase sangat prospektif untuk digunakan pada produk perawatan kulit dalam mencegah penuaan dini, mengurangi kerutan, dan mencerahkan kulit.
Krim masker hasil inovasi Tim Riset FFUI ini, dapat digunakan oleh perempuan maupun laki-laki dan digunakan di malam hari pada wajah yang telah dibersihkan.
Dr. Raditya sangat menyarankan, perawatan kulit dengan antioksidan dilakukan sejak usia muda untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif dalam mencegah penuaan dini. Selain itu, penggunaan masker ekstrak biji markisa secara rutin akan memberikan hasil yang optimal. Namun, hasil dari setiap orang akan berbeda, tergantung dari kondisi kulit pengguna.
Penggunaan masker secara rutin selama satu bulan dapat memperlihatkan perubahan yang signifikan pada kulit, seperti kulit tampak lebih lembab, lebih sehat dan lebih cerah. Penggunaan lebih lanjut akan menunjukkan berkurangnya noda hitam pada kulit, berkurangnya lingkaran hitam pada mata, dan berkurangnya kerutan pada kulit wajah.
“Biji markisa ini diekstrak dengan pelarut yang relatif aman dan diformulasi menjadi masker dengan bahan-bahan yang non-iritan dan aman untuk kulit. Oleh karena itu, produk ini diharapkan tidak menyebabkan efek samping,” jelas Dr. Raditya.
Dalam pengembangan produk inovasi tersebut, memerlukan waktu kurang lebih satu tahun penelitian dengan meliputi proses optimasi metode ekstraksi, fraksinasi, dan formulasi produk. Bersama dengan Dr. Raditya, Tim Riset FFUI terdiri atas Prof. Dr. apt. Berna Elya, M.Si. dan apt. Selvia Wiliantari, M.Si.
“Harapan saya ke depannya produk ini dapat dikembangkan dan dihilirisasi menjadi suatu produk yang dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat,” terang Dr. Raditya.
Riset yang dilakukan ini mendapatkan pendanaan Hibah Publikasi Terindeks Internasional (PUTI) yang diselenggarakan oleh Direktorat Riset dan Pengembangan Universitas Indonesia (Risbang UI). Hibah ini terdiri atas PUTI Q1, PUTI Q2, PUTI Pascasarjana (Q3), dan PUTI Review Article (RA) Q1.
Inovasi masker dari ekstrak biji markisa ini mendapatkan Hibah PUTI Pascasarjana (Q3) yang merupakan pelaksanaan riset bersama dengan mahasiswa Pascasarjana (Magister atau Doktoral) untuk menghasilkan artikel di jurnal internasional terindeks Scopus atau jurnal dengan cite score/impact factor yang tinggi dengan peringkat Q3 di Scimago JR. (Rusdy Nurdiansyah)