PPP Harapkan Cawapres dari Kalangan Religius
Nama capres Ganjar Pranowo paling banyak disuarakan oleh pendukung akar rumput PPP.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan mengumumkan nama bakal calon presiden (capres) yang diusung dalam Pilpres 2024 mendatang. Pengumuman tersebut akan digelar di kediaman Plt. Ketum PPP, Muhammad Mardiono di Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (26/4/2023).
Meski begitu, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan PPP, Arsul Sani mengatakan pihaknya belum mengerucutkan nama bakal calon wakil presiden (cawapres). Namun, sudah ada kriteria cawapres yang dibahas selama digelarnya rapat sejak 24-25 April 2024 kemarin.
Pihaknya berharap agar pakem yang ada sejak era reformasi dipertahankan. Yakni presiden atau sebaliknya wakil presiden berasal dari kalangan religius.
"(PPP) Memang menginginkan agar pola pakem setelah era reformasi, pakem bahwa presidennya dari kalangan religius maka wapresnya nasionalis, kemudian sebaliknya, dimana pakem tersebut sudah dikuti sejak jaman Presiden Gus Dur, kemudian Megawati Hamzah Haz. SBY-JK yang keluar dari pakem, kan SBY Boediono, kemudian kembali lagi Jokowi-JK, kemudian Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Arsul Sani di kediaman Plt. Ketum PPP, Muhammad Mardiono di Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (26/4/2023).
Arsul Sani menyebut belum mengetahui dengan jelas capres yang akan diusung PPP, meski nanti sore akan diumumkan oleh Mardiono. Pengumumam ini bersamaan dengan digelarnya pasar rakyat di kediamannya.
"PPP berharap pakem itu dipertahankan, kriteria (cawapres) umunya adalah beliau representasi kelompok religius tadi, selebihnya detilnya tanya ke Pak Ketua Umum," ujarnya.
Namun demikian, Arsul Sani mengatakan bahwa nama Ganjar Pranowo paling banyak disuarakan oleh pendukung akar rumput PPP sebagai capres.
"Tentu Mas Ganjar Pranowo ini memang di dalam rapat pimpinan wilayah atau musyawarah kerja wilayah itu paling banyak memang disuarakan untuk diusung sebagai bakal capres," jelasnya.