Lanjutkan Tren Positif, Laba BTN Syariah Tumbuh 40 Persen

BTN Syariah berhasil tumbuh positif pada kuartal I 2023.

Republika/Prayogi
Petugas melayani transaksi nasabah di kantor layanan BTN Syariah. Laba bersih Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN atau BTN Syariah berhasil tumbuh positif pada kuartal I 2023.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laba bersih Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN atau BTN Syariah berhasil tumbuh positif pada kuartal I 2023. Laba bersih BTN Syariah tercatat melonjak sekitar 40 persen.

Baca Juga


"Perolehan laba melonjak sekitar 40 persen dari Rp 75,41 miliar pada kuartal I 2022 menjadi Rp 105,15 miliar pada periode yang sama tahun ini," ujar Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya, Rabu (26/4/2023).

Capaian positif BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil. Pada kuartal I 2023, pembiayaan syariah tercatat tumbuh 15,52 persen menjadi Rp 32,63 triliun dibandingkan akhir Maret 2022 sebesar Rp 28,24 triliun. Sementara total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah sepanjang kuartal I 2023 mencapai Rp 35,63 triliun tumbuh 27,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 27,99 triliun. Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 24,53 persen menjadi Rp 46,52 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 37,35 triliun.

Ia menambahkan, untuk menghadapi tantangan dinamika makro dan adaptasi terhadap digitalisasi bisnis, Bank BTN telah menyusun empat fokus area strategi yang dijalankan pada tahun 2023. Fokus pertama yakni Rencana Bisnis Kredit yang akan mengoptimalkan porsi pada program perumahan nasional.

"Target penyaluran KPR Subsidi sebesar 171.200 unit, mengembangkan produk dan skema KPR yang menyasar milenial, menargetkan penyaluran KPR Non Subsidi sebanyak 54.500 unit serta mengembangkan bisnis UMKM dengan mengoptimalkan porsi Bank BTN pada penyaluran KUR," kata Nixon.

Fokus kedua, rencana bisnis pendanaan dengan menargetkan akuisisi payroll nasabah lembaga untuk meningkatkan DPK ritel, mengembangkan bisnis wholesale banking sebagai sumber pertumbuhan CASA dan fee based income dan melakukan rekomposisi wholesale funding untuk menurunkan blended cost of fund. Fokus ketiga, pengembangan digital banking dengan mengembangkan ekosistem perumahan berbasis digital seperti aplikasi BTN Properti, BTN Properti for Developer, Smart Residence, dan eMitra serta meningkatkan transaksi digital melalui peluncuran BTN Mobile.

Fokus keempat adalah menjadi enabler dengan melakukan sentralisasi proses back-end untuk meningkatkan efisiensi operasional (cash center, accounting and procurement) dan melanjutkan perbaikan proses perkreditan, terutama di segmen komersial dan UMKM. Ia menambahkan, digitalisasi yang semakin kuat juga menjadi isu strategis bagi Bank BTN dalam mencapai target bisnis di tahun 2023.

"Pascapandemi, tren digitalisasi tetap tinggi dengan fokus area pada fleksibilitas, kecepatan, dan keamanan,” ungkap Nixon.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler