Muhadjir Sebut Masalah Daya Tampung Rest Area Jadi Evaluasi Mudik

Penambahan rest area sudah tidak bisa dilakukan.

dok.Humas Res Semarang
Arus kendaraan pemudik yang masuk rest area tipe A, di ruas tol Semarang- Solo KM 429 A Ungaran, Kabupaten Semarang masih terpantau hingga Selasa (18/4) malam. Dampak rekayasa lalu lintas satu arah dari GT Cikatama hingga GT Kalikangkung, Semarang jugavterpantau dari lonjakan pengunjung di rest area ini.
Rep: Fauziah Mursid Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut daya tampung rest area menjadi evaluasi pada arus mudik lebaran tahun ini. Muhadjir menilai, masalah rest area di wilayah jalur tol masih memerlukan terobosan karena menjadi kebutuhan paling tinggi para pemudik saat periode mudik.

"Yang masih jadi masalah yang harus kita pecahkan itu adalah daya tampung rest area yang harus dicari jalan keluarnya nanti, karena kelambanan-kelambanan di jalanan itu karena rata-rata di depan rest area ada yang mau masuk, ada yang mau terus," ujar Muhadjir saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (26/4/2023).

Muhadjir mengatakan, pemerintah akan mencari jalan keluar dalam mengembangkan daya tampung rest area. Hal ini agar ke depannya bisa maksimal dalam melayani pemudik di tahun berikutnya.

Namun demikian, menurut Muhadjir, terdapat masalah dalam pengembangan rest area karena pertimbangan ekonomi. "Masalahnya itu pengelola, pengelola ada pertimbangan ekonomis, mereka perlu ada pengembangan dan kalau hanya melayani event lebaran sama tahun baru mungkin dianggap terlalu profitable dan tidak efisien secara bisnis. Jadi harus ada alternatif yang kita diskusikan," ujar Muhadjir.

Sementara, untuk penambahan rest area, lanjut Muhadjir, tidak bisa dilakukan. "Jika ada yang mau nambah rest area tidak bisa karena sudah ada kontraknya kan, kita akan coba cari jalan keluar sehingga tahun depan mudah-mudahan lebih nyaman," ujarnya.

Meski demikian, kata Muhadjir, untuk arus mudik lebaran tahun ini secara keseluruhan berjalan lancar. Dia menyebut untuk musim mudik lebaran tahun ini angka kecelakaan turun sebesar 39 persen. Sedangkan angka kematian turun sangat signifikan sebesar 72 persen dibanding arus mudik pada tahun 2022 lalu.

"Kemudian angka kecelakaan turun drastis terutama yang meninggal dan fatal sampai terhitung h-5 sampai hari H turun 72 persen, mudah-mudahan waktu balik ini bisa kita kita tekan fatalitas," ujarnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler