Hyundai Motor Segera Keluar dari Rusia
Negosiasi untuk menjual pabrik Hyundai di Rusia masuki tahap akhir.
REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Hyundai Motor Co Korea Selatan berencana untuk keluar dari Rusia dan menjual pabrik manufakturnya di sana ke sebuah perusahaan Kazakh.
Jaringan TV Korea Selatan MBC melaporkan Rabu (26/4/2023) bahwa negosiasi untuk menjual pabrik Hyundai di Rusia sudah dalam tahap akhir. Hyundai yang sebelumnya menjadi produsen otomotif tiga besar di negara Beruang Putih sedang menunggu persetujuan akhir dari pemerintah Rusia.
"Memang benar ada diskusi yang sedang berlangsung terkait penjualan, tapi belum ada keputusan," kata Hyundai Motor, menurut jaringan TV tersebut.
Hyundai Motor tidak segera tersedia untuk dimintai komentar ketika dihubungi oleh Reuters di luar jam kerja reguler.
Pada bulan Maret, Hyundai Motor mengatakan sedang meninjau "berbagai opsi" untuk operasinya di Rusia. Banyak pabrik di Rusia telah menangguhkan produksi dan merumahkan pekerja karena kekurangan peralatan berteknologi tinggi akibat sanksi dan eksodus pabrikan Barat sejak Moskow menginvasi Ukraina tahun lalu.
Hyundai Motor menangguhkan operasinya di Rusia sejak tahun lalu. Hyundai Motor, bersama dengan afiliasi Kia Corp adalah salah satu dari 10 pembuat mobil terbesar di dunia berdasarkan penjualan. Hyundai memproduksi sekitar 200 ribu kendaraan per tahun di Rusia atau sekitar 4 persen dari kapasitas produksi globalnya.
Bersama dengan Renault, Hyundai dan saudaranya Kia termasuk di antara tiga merek terlaris di Rusia sebelum Rusia menyerang Ukraina. Sekarang karena pemain global telah menarik diri, merek China menggantikan mereka di Rusia.