Paman yang Diduga Bunuh Bocah Enam Tahun di Lampung Barat Disebut ODGJ
Terduga pelaku pernah dirawat dua tahun di RSJKurungan Nyawa.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Keberadaan IR (20 tahun), pelaku yang membunuh bocah berusia enam tahun, diketahui ada di Kota Bandar Lampung, Jumat (28/4/2023). Petugas masih menelusuri pelaku yang diduga Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) menggorok leher bocah Ahsan Fadhil Aditya (AFA) di Dusun Datar Mayan, Desa Sri Menanti, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat, Lampung, Kamis (27/4/2023).
Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng melalui Kasat Reskrim Iptu Juherdi Sumandi membenarkan, pelaku IR yang diburu petugas sudah berada di Kota Bandar Lampung. “Petugas sudah turun mencari keberadaan pelaku,” kata Iptu Juherdi, Jumat (28/4/2023).
Keterangan yang diperoleh Republika.co.id, Jumat (28/4/2023) siang, IR pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kurungan Nyawa selama dua tahun. Tekanan jiwa IR diketahui setelah orang tuanya berpisah saat duduk di bangku SD. Bapaknya meninggal dunia, sedangkan ibunya tidak jelas keberadaannya.
Pelaku dapat menamatkan sekolah dan sempat kuliah di perguruan tinggi di Lampung. Namun, pelaku terjerat dalam lingkungan kawan-kawannya yang mengkonsumsi narkoba.
Setelah membunuh keponakannya sendiri AFA dengan cara menggorok leher korban, pelaku kabur ke Bandar Lampung. Informasi keberadaan pelaku, dari keluarga pelaku yang tidak tahan dengan kedatangan pelaku yang membawa senjata tajam.
Pelaku yang juga paman korban sehari-hari sebagai pengasuh bocah AFA di rumahnya sendiri. Belum diperoleh motifnya, pelaku tiba-tiba membawa korban AFA bermain di dalam rumah dan menggorok leher korban hingga hilang nyawanya.
Menurut warga, korban sehari-hari diasuh pamannya IR, setelah dititipkan orang tuanya yang berasal dari Desa Gedung Surian. Pelaku kerap mengantar korban sekolah dan mengajaknya bermain sepulang sekolah.
Warga menaruh curiga pada Kamis ini, karena korban dan pelaku tidak terdengar suaranya di dalam rumah. Biasanya, pelaku dan korban selalu ada dan bermain, juga mengantar sekolah atau keperluan lainnya.
“Ada informasi pelaku menganiaya keponakannya sendiri,” kata Hadi, warga setempat.
Curiga dengan kejadian di dalam rumah, warga beramai-ramai membuka rumah pelaku dan mendapati korban AFA sudah bersimbah darah, sedangkan pelaku IR yang akrab disapa Dado Dado sudah tidak ada di rumah lagi alias kabur.