Niat dan Tata Cara Sholat Hajat Dilengkapi dengan Dzikirnya

Sholat hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan karena mempunyai hajat.

Yogi Ardhi/Republika
Muslimah shalat. (ilustrasi). Niat dan Tata Cara Sholat Hajat Dilengkapi dengan Dzikirnya
Rep: Imas Damayanti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sholat hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan karena mempunyai hajat agar diperkenankan hajatnya oleh Allah. Sholat sunnah ini dikerjakan dua rakaat, kemudian berdoa memohon sesuatu yang menjadi hajatnya.

Baca Juga


Moh Rifai dalam buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap menjelaskan, sholat hajat memiliki banyak macam ragam cara dalam mengerjakannya. Yakni bukan beragam syarat dan rukunnya, tetapi hanya pada bacaan dan tata tertibnya yang berlainan cara mengerjakannya.

Pada pokoknya sholat hajat itu dilaksanakan dua rakaat sampai dengan 12 rakaat. Dengan tiap-tiap dua rakaat satu salam. Adapun ayat-ayat yang dibaca terserah kepada yang akan mengerjakannya. Dan dilaksanakan dua rakaat hingga 12 rakaat, sebagaimana sholat yang lain.

Niat sholat hajat

Ushalli sunnatal-haajati rak’ataini lillahi ta’ala.

Yang artinya, “Aku niat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala,”. Dan apabila selesai mengerjakan sholat hajat, kemudian duduklah dengan khusyuk lalu membaca istighfar.

Sholat hajat dilaksanakan semalam atau tiga malam hingga tujuh malam. Tergantung pada penting dan urgensinya serta sulit maksud dan hajat yang seseorang miliki untuk dicapainya. Jika secara istiqamah dilakukan, maka kemungkinan besar Allah akan segera mengabulkan hajat tersebut.


Dzikir setelah sholat hajat

Dalam kitab Tajul Jamil lil-Ushul dianjurkan apabila selesai mengerjakan sholat hajat membaca istighfar sebanyak 100 kali dengan lafal, “Astaghfirullah,”.

Atau lebih lengkap dengan lafal, “Astaghfirullahi Rabbi min kulli dzanbin wa tubu ilaihi,”. Artinya, “Aku memohon ampun kepada Allah Tuhanku, dari segala dosa dan aku bertobat kepada-Nya”.

Selesai membaca istighfar lalu membaca shalawat atas Nabi SAW 100 kali, yakni membaca, “Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin shalata ar-ridhaa wardha an ash-habihi ar-ridha,”.

Artinya, “Ya Allah, berilah karunia kesejahteraan atas junjungan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan ridhailah daripada sahabat-sahabat sekalian dengan ridha,”.

Doa sesudah sholat hajat

Sesudah itu, dianjurkan membaca doa sebagai berikut.

“Laa ilaha illallahul-halimul-karimu subhanallahi Rabbil-arsyil-azhim. Alhamdulillahi Rabbil-alamin as-aluka mujibati rahmatika wa azaaima maghfiratika wal-ishmata min kulli dzanbin wal-ghanimata min kulli birrin wassalamata min kulli itsmin laa tada’liy dzanban illa ghafartahu wa laa hamman illa farrajtahu wa laa haajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha yaa arhama ar-rahimin,”.

Artinya, “Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Penyantun dan Pemurah. Mahasuci Allah, Tuhan Pemelihara arsy Yang Agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Kepada-Mu lah aku memohon sesuatu yang menyebabkan rahmat-Mu, dan memantapkan hati untuk memperoleh ampunan-Mu, serta memperoleh penjagaan dari segala dosa.

Dan aku memohon pula untuk memperoleh keuntungan dari segala kebaikan dan selamat dari segala dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa (yang ada pada diriku) melainkan Engkau mengampuninya dan tiada sesuatu kesusahan melainkan Engkau berikan jalan keluar, dan tiada sesuatu hajat yang Engkau ridhai melainkan Engkau kabulkan, Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,”.

Usai membaca itu semua, maka bermunajatlah dengan permohonan apa yang dimaksud sambil bersujud kepada Allah. Kemudian perbanyaklah membaca bacaan ini, “Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazzhalimin,”. Yang artinya, “Tidak ada Tuhan melainkan Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh aku termasuk orang yang zhalim,”.

 



BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler