Sukses Berhemat, Meta Bukukan Pendapatan Lebih Baik

Kecerdasan buatan yang digunakan Meta mencetak hasil yang baik di seluruh lini bisnis

EPA-EFE/META HANDOUT
Logo Meta. Saham perusahaan induk Facebook, Meta, melaporkan keuntungan sebesar 5,7 miliar dolar AS pada kuartal pertama tahun ini.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham perusahaan induk Facebook, Meta, melaporkan keuntungan sebesar 5,7 miliar dolar AS pada kuartal pertama tahun ini. Capaian tersebut mengalahkan perkiraan setelah gelombang besar penghematan biaya dan PHK oleh Meta.

Baca Juga


Keuntungan tersebut berasal dari pendapatan sebesar 28,6 miliar dolar AS dan karena jumlah orang yang menggunakan Facebook setiap bulan tumbuh menjadi tiga miliar akun. "Kami memiliki kuartal yang bagus dan komunitas kami terus berkembang," kata Pendiri dan CEO Meta Mark Zuckerberg dikutip dari AFP, akhir pekan ini.

"Kami juga menjadi lebih efisien sehingga kami dapat membuat produk yang lebih baik dengan lebih cepat dan menempatkan diri kami pada posisi yang lebih kuat untuk menyampaikan visi jangka panjang kami." kata dia menambahkan.

Zuckerberg, yang menyebut 2023 sebagai "tahun efisiensi", melanjutkan, kecerdasan buatan yang digunakan di Meta mendorong hasil yang baik di seluruh lini bisnisnya. Perusahaan mengatakan jumlah iklan yang ditampilkan di grup aplikasi termasuk Instagram meningkat 26 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, tetapi harga rata-rata per iklan turun.

Zuckerberg menyebut 2022 sebagai seruan untuk bangkit. Ia mengatakan akan bijaksana mempersiapkan diri untuk kemungkinan bahwa realitas ekonomi baru ini akan berlanjut selama bertahun-tahun.

Raksasa teknologi itu mengakhiri Maret 2023 dengan jumlah karyawan turun menjadi 77.114 orang. Facebook telah mengambil jalur paling agresif di antara perusahaan teknologi besar AS untuk mengurangi stafnya dan telah memangkas hampir seperempat tenaga kerja globalnya, lebih dari 20 ribu pekerjaan, hanya dalam beberapa bulan.

"Tahun efisiensi dimulai dengan awal yang lebih kuat dari perkiraan untuk Meta," kata analis utama Insider Intelligence Debra Aho Williamson.

"Dalam lingkungan ekonomi ini dan setelah bencana pada 2022, pertumbuhan pendapatan tiga persen secara tahunan adalah sebuah pencapaian," tambahnya. 

Meta telah mengalami masa sulit pada 2022 di tengah iklim ekonomi yang memburuk. Kondisi itu memaksa pengiklan untuk mengurangi pemasaran, dan perubahan privasi data Apple, yang telah mengurangi ruang untuk personalisasi iklan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler