Ekonom: Turunnya Inflasi April 2023 Bukti Keberhasilan Pemerintah
Keberhasilan turunnya inflasi April didukung oleh momentum panen raya
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom sekaligus Direktur Center of Reform of Economics (CORE) Piter Abdullah berpendapat turunnya tingkat inflasi bulanan April 2023 menunjukkan keberhasilan upaya pengendalian oleh pemerintah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi bulanan April 2023 tercatat sebesar 0,33 persen, lebih rendah bila dibandingkan tingkat inflasi pada bulan yang sama tahun lalu sebesar 0,95 persen.
"Rendahnya inflasi di bulan April mengindikasikan pemerintah berhasil mengelola inflasi di tengah lonjakan permintaan," kata Piter saat dihubungi di Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Menurut Piter, keberhasilan tersebut turut didukung oleh momentum panen raya yang berlangsung selama Maret hingga April 2023. Panen raya membantu pemerintah mengelola inflasi barang pangan dengan lebih mudah.
Piter juga mengatakan antisipasi pemerintah dalam menjaga rantai pasok atau distribusi barang turut membantu menjaga tingkat inflasi pada April 2023. Di sisi lain, pemerintah juga dianggap berhasil mengendalikan lonjakan harga transportasi melalui berbagai kebijakan, termasuk mengatur waktu libur.
"Keberhasilan itu merupakan kelanjutan keberhasilan pemerintah yang secara konsisten bisa menjaga inflasi pada level yang cukup rendah," ujar Piter.
Analisis Piter senada dengan yang disampaikan oleh BPS. Kepala BPS Margo Yuwono menyebut langkah antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah mampu menekan inflasi pada April 2023 yang berbarengan dengan periode Idul Fitri atau Lebaran.
Margo menjelaskan keberhasilan pemerintah mengendalikan inflasi tercermin pada tarif angkutan umum serta harga beberapa komoditas pangan di kota-kota destinasi mudik tahun ini yang relatif terjaga bila dibandingkan dengan tahun lalu.
Selain itu, penurunan inflasi juga didukung oleh terjaganya pasokan komoditas hortikultura, aktivitas panen raya, deflasi cabai merah dan cabai rawit, serta inflasi beberapa komoditas pangan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan momen lebaran pada tahun-tahun sebelumnya.