Soal Penembakan Kantor MUI, PKS: Lembaga Keagamaan Harus Tetap Terlindungi

Aboe berharap penegakan hukum dapat dilakukan dengan tegas dan adil.

Dok. DPR RI
Anggota Komisi III DPR RI Habib Aboe Bakar Alhabsyi pada sesi tanya jawab di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Rep: Wahyu Suryana Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Alhabsyi, menyatakan keprihatinan atas penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Senin (1/5/2023). Ia meminta kepolisian segera mengungkap kejadian tersebut.

Aboe mengatakan, ancaman terhadap lembaga-lembaga keagamaan seperti MUI akan memicu kekhawatiran di tengah masyarakat. Ia menekankan, kita harus menjaga lembaga keagamaan agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

"Hal ini menimbulkan keresahan di masyarakat. Kita harus menjaga lembaga keagamaan agar tetap terlindungi dan dapat menjalankan tugas dengan baik," kata Aboe, Rabu (3/5/2023).

Selain itu, Aboe meminta aparat penegak hukum untuk segera mengungkap fakta yang terjadi. Apalagi, ia menyampaikan, kematian pelaku setelah menjalankan aksinya membawa banyak pertanyaan di tengah masyarakat.

Maka itu, penjelasan secara jelas dan terperinci dari aparat kepolisian dibutuhkan untuk menghindari spekulasi dan penyebaran berita bohong. Ia mengajak semua pihak untuk menahan diri agar tidak membuat spekulasi.

"Kita tunggu saja hasil penyelidikan dari Polri, sehingga adanya rilis resmi dari Polri akan dapat menghindarkan ada berita yang simpang siur," ujar Aboe.

Sekjen PKS ini menekankan, pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas di tengah masyarakat. Aboe berharap, penegakan hukum dapat dilakukan dengan tegas dan adil agar masyarakat merasa tenang dan terlindungi.

Aboe memberikan dukungan penuh terhadap upaya-upaya aparat kepolisian untuk mengungkap fakta yang sebenar-benarnya terhadap penembakan di Kantor MUI itu. Ia turut mengajak masyarakat untuk tetap tenang. "Tidak terprovokasi oleh berita yang belum terverifikasi kebenarannya," kata Aboe.

Sebelumnya, penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023) siang. Polisi menyebut pelaku satu orang dan telah meninggal dunia.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler