OKI: Israel Bertanggung Jawab atas Kematian Tahanan Palestina Khader Adnan
OKI menekan Israel sebagai penjajah untuk menghentikan pelanggaran.
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyatakan Israel bertanggung jawab atas kematian tahanan Palestina Khader Adnan di salah satu penjara. OKI, selain menuduh Israel atas kelalaian medis, juga mengutuk perlakuan tidak manusiawi terhadap tahanan Palestina.
OKI juga mengecam Israel atas perampasan hak-hak dasar para tahanan yang dilindungi oleh perjanjian dan kesepakatan internasional. Dilansir Asharq Al Awsat, Rabu (3/5/2023), OKI menekankan solidaritasnya dengan tahanan Palestina.
OKI juga meminta organisasi internasional yang relevan untuk segera campur tangan untuk melindungi hak-hak mereka. Juga menekan Israel, sebagai penjajah, untuk menghentikan pelanggaran terus-menerus dan memastikan pembebasan mereka segera.
Roket ditembakkan dari Jalur Gaza pada Selasa kemarin setelah kematian Adnan di tahanan Israel, seorang tokoh terkemuka dalam kelompok Jihad Islam yang melakukan mogok makan. Layanan penjara Israel mengatakan bahwa seorang tahanan keamanan nasional meninggal pada Selasa (2/5/2023) pagi waktu setempat.
Jihad Islam mengonfirmasi kematian itu dalam sebuah pernyataan. Adnan ditangkap oleh pasukan Israel di rumahnya di dekat kota Jenin di Tepi Barat pada 5 Februari, menurut komentar sebelumnya dari kelompok tersebut.
Seorang petugas medis dari kelompok Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel mengunjungi Adnan di penjara awal pekan ini dan memperingatkan bahwa dia menghadapi kematian yang akan segera terjadi, sambil menyerukan agar dia segera dipindahkan ke rumah sakit.
Israel selama ini telah melakukan tindakan kekerasan dan tidak bertanggungjawab terhadap para tahanan Palestina. Februari lalu, pasukan penjara Israel menggeledah sel tahanan wanita Palestina di penjara Damon dekat Haifa.
Menurut kelompok pendukung tahanan Palestina, pasukan Israel menggunakan kekerasan fisik dan anjing selama menggeledah. Kemudian tahanan wanita memprotes dengan membakar sel mereka. Sebagai tanggapan, sekitar 120 tahanan Palestina di penjara Negev mengembalikan makanan yang diberikan kepada mereka.
"Pasukan Israel menembakkan semprotan merica, menggunakan anjing polisi selama penggeledahan dan kemudian menempatkan perwakilan dari semua tahanan wanita di sel isolasi. Tampaknya otoritas penjara Israel menggerebek sel wanita di Damon setelah serangan penembakan di Yerusalem," kata juru bicara kelompok pendukung tahanan Palestina, Ayah Shreiteh.