Wiranto Beri Pesan tentang Perjuangan di Hadapan Prabowo

Wiranto mengungkapkan optimisme Indonesia bisa menjadi negara yang sejahtera.

Dok. PBSI
Wiranto
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mantan ketua umum Partai Hanura, Wiranto, menghadiri reuni akbar dan halal bihalal Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Rabu (3/5/2023). Dalam sambutannya, Wiranto mengungkapkan optimisme bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang sejahtera setelah mendengar pidato Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Ketua Dewan Pembina PPIR, Prabowo Subianto.


"Syukur alhamdulillah, tadi dengan kesanggupan, dengan apa yang disampaikan Pak Prabowo, saya menjadi optimistis bahwa baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur Indonesia bisa terwujud Saudara-Saudara sekalian, setuju?" kata Wiranto, di JEC, Rabu (3/5/2023). 

Awalnya, ketua Dewan Pertimbangan Presiden itu mengatakan bahwa para founding father telah mengorbankan jiwa raga, darah, dan air mata sekian ratus tahun untuk sebuah kemerdekaan. Sementara generasi saat ini tinggal melanjutkan dan mengisi kemerdekaan untuk membangun bangsa Indonesia sesuai dengan apa yang dicita-citakan pendiri bangsa. 

"Tugas yang tidak seberat para pendahulu kita, tugas yang risikonya tidak darah dan nyawa, tetapi sampai sekarang kita belum berhasil mewujudkan itu. Kita perlu malu dengan para pendahulu kita kalau kita tidak berhasil mewujudkannya," ujarnya. 

Wiranto juga mengaku bangga bisa menghadiri reuni akbar dan halal bihalal PPIR kali ini. Ia bersyukur bisa menyaksikan dan bertemu dengan purnawirawan TNI-Polri yang tergabung dalam PPIR.

"Hari ini saya dapat menyaksikan dan bertemu dengan para purnawirawan kita. Bertemu dengan purnawirawan yang ternyata bukan kambing, tapi harimau," ujarnya. 

Selain itu, dirinya juga merasa bangga dan optimistis bahwa masih banyak pejuang di Indonesia yang tidak lupa dengan pesan para pendahulu untuk membangun negara yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Dirinya mengajak para purnawirawan untuk tidak mudah menyerah.

"Kita tidak boleh menyerah. Kita tidak boleh istirahat, kita tidak boleh lupa bahwa perjuangan belum selesai. Biar badan hancur lebur, kita tetap bertempur," katanya. 

"Banyak yang mengartikan bertempur itu lawannya siapa? Bertempur senjata sudah nggak musim lagi, tapi tadi sudah dijelaskan Pak Prabowo jelas sekali bahwa kita bertempur melawan ketidakadilan, ketidakjujuran, ketidakbenaran," kata Wiranto melanjutkan. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler