PKB: Gabung KKIR, Golkar Ikut Usung Prabowo-Muhaimin

PKB sebut Golkar gabung KKIR dan menguatkan pasangan Prabowo dan Muhaimin Iskandar.

Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. PKB sebut Golkar gabung KKIR dan menguatkan pasangan Prabowo dan Muhaimin Iskandar.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Faisol Riza mengeklaim Partai Golkar telah resmi bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Faisol sendiri diketahui telah ditunjuk sebagai tim pemenangan PKB-Partai Golkar, meski keduanya tak berkoalisi.

Baca Juga


Bergabungnya Partai Golkar tentu akan menguatkan KKIR dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Termasuk menguatkan pengusungan pasangan Prabowo Subianto dengan Abdul Muhaimin Iskandar.

"Skema kerja sama PKB dan Golkar untuk mempersiapkan skema pemenangan pilpres adalah memperbesar KKIR dan memperkuat Mas Bowo-Gus Imin," ujar Faisol lewat keterangannya, Kamis (4/5/2023).

Partai Golkar sendiri dipandang sebagai partai politik senior yang telah memiliki pengalaman. Termasuk pengalaman kerja sama dengan partainya.

"Golkar memiliki pengalaman panjang dalam pemerintahan, Gerindra dan PKB membutuhkan itu untuk membuat Indonesia semakin maju," ujar Ketua Komisi VI DPR itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid membantah bahwa sikap partainya terkait koalisi untuk Pilpres 2024 tak jelas. Klaimnya, kini partainya sudah resmi berkoalisi dengan PKB.

Ia berkaca pada pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar. Keduanya bahkan telah membentuk tim pemenangan untuk Pilpres 2024.

"Jadi dari gestur Ketua Umum Pak Airlangga dengan gestur Ketua Umum Cak Imin itu dengan memasangkan baju warna kuning kepada Cak Imin, sebagai pertanda bahwa resmi hari ini PKB dengan Golkar adalah koalisi utama dalam pembentukan capres dan cawapres," ujar Nurdin dalam diskusi yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI), Rabu (3/5/2023).

Resminya koalisi antara Partai Golkar dengan Partai Gerindra, disebutnya membuka peluang Airlangga maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto. Mengingat Partai Gerindra adalah rekan dari PKB di KKIR.

"Sekalipun kami kadernya, fungsionarisnya itu tetap mengharapkan Pak Airlangga sebagai calon presiden, tapi sekiranya berpasangan dengan Pak Prabowo, hasil survei menunjukkan mengalahkan semua calon," ujar Nurdin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler