Jokowi Pastikan Besok Kunjungi Lampung, Cek Jalan-Jalan Rusak yang Viral
"Besok mau lihat betul apakah yang ada di video, apakah yang ada di media itu benar."
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengunjungi Provinsi Lampung pada Jumat (5/5/2023) esok hari. Ia mengaku ingin mengecek viralnya video yang memperlihatkan banyaknya kondisi jalan yang rusak di Lampung.
"Iya besok (ke Lampung). Saya ingin memastikan besok mau lihat betul apakah yang ada di video, apakah yang ada di media itu benar atau nggak benar," ujar Jokowi usai mengunjungi Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).
Terkait perbaikan jalan rusak yang dilakukan pemda Lampung menjelang kedatangannya, Jokowi pun menilai baik. Ia mengaku tengah mengumpulkan data jalan baik kabupaten dan kota maupun jalan provinsi yang mengalami kerusakan parah.
Sebab, kata dia, anggaran provinsi maupun kabupaten/kota tidak banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
"Jadi ini kita baru mengumpulkan data-data jalan-jalan kabupaten dan kota, jalan-jalan provinsi yang rusak parah karena anggaran provinsi maupun kabupaten/kota tidak banyak diarahkan pada pembangunan infrastruktur," ujar Jokowi.
Padahal, lanjutnya, pembangunan infrastruktur dan perbaikan jalan rusak terutama di jalan utama saat menganggu mobilitas baik masyarakat dan barang. Sehingga, biaya logistik pun akan mengalami kenaikan dan tidak akan mampu bersaing dengan provinsi lain.
"Itu hal yang sangat penting sekali. Begitu jalan rusak apalagi jalan produksi akan mengganggu yang namanya komoditas, mobilitas orang, mobilitas barang, biaya logistik akan naik sehingga barang itu tidak bisa bersaing dengan provinsi lain, daerah lain atau negara lain," kata Jokowi.
Fenomena banyaknya jalan rusak di Provinsi Lampung sebelumnya menjadi viral setelah diungkit oleh Tiktoker, Bima Yudho, yang juga pelajar WNI di Australia. Bima mengkritik Provinsi Lampung 'Dajjal' sebagai provinsi yang tidak maju-maju.
Presentasi Bima di TikTok mengambil judul “Alasan Lampung Gak Maju-maju”. Dalam video berdurasi 3 menit 28 detik tersebut justru banyak warganet yang yang membelanya.
"Presentasi kali ini tentang alasan kenapa Lampung tidak maju-maju dan malah banyak warganya yang bekerja di luar daerah atau bahkan ke luar negeri," kata Bima dalam tulisan unggahannya, Rabu (12/4/2023) lalu.
Dalam pengakuannya, Bima sendiri berasal dari Lampung dan saat ini masih sebagai pelajar di Australia. Bima mengkritik Lampung tidak maju-maju soal infrastruktur (jalan) yang banyak rusak, dan tidak laik untuk jalan.
Menurut dia, dalam satu kilometer jalan dalam kondisi bagus, satu kilometer berikutnya rusak. Selain itu, banyak jalan-jalan di Lampung yang tambal sulam. Padahal, menurutnya, infrastruktur khususnya jalan paling umum untuk mobilisasi ekonomi.
"Tapi, jalan-jalan di Lampung tuh satu kilometer bagus, satu kilometer rusak,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengatakan akan melakukan audit kualitas jalan bila ditemukan ketidaksesuaian dalam pelaksanaannya. "Kalau dianalogikan jalan ini seperti urat nadi, kalau disini ada daerah sentra produksi, pasar, dan pusat ekonomi tentu harus ada jalan yang menghubungkan. Kami paham akan hal ini sehingga perbaikan akan terus dilakukan," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, di Bandarlampung, Kamis (4/5/2023).
Ia mengatakan dalam pelaksanaan perbaikan jalan di berbagai lokasi akan dilakukan sesuai ketentuan. "Semua akan dilakukan sesuai ketentuan serta standar yang ditentukan. Bila nanti ada yang tidak sesuai dengan ketentuan akan dilakukan audit untuk melihat kualitas material jalan," katanya.
Dia menjelaskan pelaksanaan audit tersebut bertujuan untuk memastikan ketahanan infrastruktur jalan yang tengah dibangun. "Anggaran penanganan jalan sekitar Rp 600-700 miliar itu sudah masuk ke APBD dan ini sudah mendapat persetujuan dewan pada akhir Desember. Saat ini sudah selesai masa tender," ucapnya.
Ia melanjutkan dari 1.600 kilometer ada 76 persen jalan yang kondisinya mantap, dan 24 persen atau 400 kilometer yang saat ini tengah dalam perbaikan secara bertahap. "400 kilometer jalan ini akan ditangani, tetapi akan secara bertahap, sesuai dengan pendanaan yang ada," ujar dia.
Diketahui, berdasarkan data Dinas Bina Marga Bina Konstruksi Provinsi Lampung dari total panjang jalan yang menjadi kewenangan provinsi sepanjang 1.693,273 kilometer, dengan 98 ruas jalan yang di bagi dalam 16 koridor. Dari jumlah tersebut untuk jalan dengan kondisi mantap ada 76,85 persen dan tidak mantap sebanyak 23,15 persen.
Dengan kondisi jalan rusak berat sepanjang 256,471 kilometer, rusak ringan 131,076 kilometer, rusak sedang 468,630 kilometer, dan kondisi baik 832,666 kilometer. Diketahui di Provinsi Lampung banyak ditemukan infrastruktur jalan dalam kondisi yang kurang layak bagi pendukung mobilitas masyarakat.
Seperti Jalan Lintas Tengah juga ada sejumlah titik yang mengalami kerusakan, di Kabupaten Lampung Tengah kerusakan infrastruktur jalan juga terjadi di Jalan Punggur dari arah Kota Metro.
Selanjutnya di Jalan Terusan Endro Suratmin yang merupakan salah satu akses utama menuju Desa Sabah Balau, Kabupaten Lampung Selatan yang juga lokasi ground breaking Jalan Tol Trans Sumatera kondisinya rusak parah. Lalu di jalan terusan Ryacudu Jati Agung, Lampung Selatan Lampung
Untuk di wilayah Kota Bandarlampung infrastruktur jalan yang rusak juga terjadi di salah satu rute alternatif pariwisata yang biasa digunakan untuk mengurai kemacetan parah menuju objek wisata bahari di perbatasan Kota Bandarlampung dan Kabupaten Pesawaran tepatnya di daerah Sumur Putri tepatnya di Jalan Saleh Raja Kusuma Yuda- Jalan Morotai- Jalan Zulkarnaen Subing selain ditemukan jalan berlubang adapula satu titik jalan yang membahayakan pengendara karena rawan longsor.
Selanjutnya jalan di depan pintu keluar Tol Gunung Batin, yang akan menuju Kabupaten Tulang Bawang kondisi jalan cukup rusak dengan lubang berdiameter bervariasi.