Sakit Tak Kunjung Sembuh Jangan Putus Asa, Ini 10 Nasihat Imam Nawawi

Allah SWT memberikan cobaan dalam sakit yang diderita seseorang

ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO
Ilustrasi sakit. Allah SWT memberikan cobaan dalam sakit yang diderita seseorang
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Meski Allah SWT yang menentukan ajal, namun saat seseorang menderita penyakit dan tak kunjung sembuh hendaknya tidak berputus asa. 

Baca Juga


Meski harapan itu kecil, Rasulullah SAW pun tetap menganjurkan untuk terus berusaha mencari kesembuhan dan bertawakal.

Mengutip Kitab Induk Doa dan Dzikir Al-Adzkar, Imam An Nawawi, berikut sunnah-sunnah yang dapat dilakukan bagi orang yang berputus asa:

Pertama, disunnahkan memperbanyak membaca Alquran dan dzikir. Tidak diperbolehkan menggerutu dan berkelakuan buruk, memaki, bertengkar, dan berdebat pada permasalahan selain masalah agama. 

Kedua, juga disunnahkan selalu bersyukur kepada Allah dengan hati dan lisannya, serta selalu ingat akan keadaannya, adalah akhir masanya di dunia, sehingga dia berusaha agar menutup hayatnya dengan kebaikan. Ketiga, dianjurkan agar bersegera melakukan kewajiban kepada sesama manusia yang mempunyai hak. Yaitu memenuhi hak orang lain dan memohon ridha-Nya kepada keluarganya. 

Seperti kepada istri, kedua orang tua, anak-anak, pembantu, tetangga, teman-teman, dan semua orang yang pernah memiliki hubungan muamalah, pertemanan dan keterkaitan sesuatu yang lain.

Keempat, dianjurkan pula, mewasiatkan perwalian bagi anak-anaknya, apabila mereka belum memiliki wali, begitu juga mewasiatkan apa yang belum sempat dilaksanakan. Seperti membayar utang dan lain sebagainya.

Kelima, begitu juga harus berbaik sangka kepada Allah SWT, bahwa Dia selalu menyayanginya, dan selalu mengingatkan bahwa dirinya hanyalah makhluk Allah SWT yang rendah, serta bahwa Allah SWT tidak butuh mengazabnya atau pada ketaatannya. Dirinya hanyalah hamba-Nya. Dan tidak minta maaf, meminta kebaikan, kelapangan, karunia selain dari-Nya.

Keenam, disunnahkan membaca ayat-ayat Alquran yang berisi tentang harapan, dibaca dengan suara pelan. Atau dibacakan orang lain, kemudian dia mendengarkan.

Demikian juga dianjurkan membaca hadits-hadits yang berisi tentang harapan dan kisah-kisaht orang saleh sebelum meninggalnya.

Baca juga: 22 Temuan Penyimpangan Doktrin NII di Pesantren Al Zaytun Menurut FUUI

Ketujuh, begitu juga dianjurkan menambah kebaikan, menjaga sholat, menjauhi najis, dan lainnya yang termasuk dalam kebiasaan-kebiasaan yang baik bagi agama, serta bersabar dalam kesulitan dalam menjalankannya dan tidak pernah menyepelekan hal-hal tersebut. Karena sejelek-jelek keburukan, pada saat terakhir dalam hidupnya di dunia adalah ladang akhir.

Demikian itu menggampangkan hal-hal yang baik dan sunnah. Dianjurkan dengan sangat, supaya tidak tertipu oleh orang lain dari masalah-masalah tersebut, karena hal itu juga merupakan sebuah ujian. 

Siapa pun yang berusaha menipunya adalah teman yang bodoh dan musuh yang tidak nampak, maka akan tertipu olehnya. Hendaknya berusaha dengan sekuat tenaga, agar akhir usianya dihiasi dengan keadaan yang paling sempurna.

 

Kedelapan, disunnahkan untuk mewasiatkan kepada keluarga dan kerabat agar bersabar dalam menghadapinya ketika dia sakit dan memikul beban urusannya. 

Juga mewasiatkan kepada mereka untuk bersabar menerima musibah kesakitannya. Dan berusaha sekuat tenaga untuk melarang mereka menangisinya dan mengatakan kepada mereka, bahwa Rasulullah SAW bersabda: 

المَيِّتُ يُعَذَّبُ بِبُكَاءِ الحَيِّ عليه "Mayit disiksa sebab tangisan keluarganya." 

Oleh karena itu wahai orang-orang yang aku cintai, janganlah kalian menjadi sebab siksaanku, begitu juga dianjurkan mewasiatkan kepada mereka agar mengasihi anak-anak kecil yang ditinggalkan, juga mewasiatkan kepada mereka untuk berbuat baik kepada sahabat-sahabatnya dan memberitahukan, bahwa Nabi SAW bersabda:  

إِنَّ أَبَرَّ البِرِّ صِلَةُ الرَّجُل أَهْلَ وُدِّ أَبِيه

"Sesungguhnya sebagian dari paling utamanya kebaikan adalah seseorang bersilaturahim kepada orang-orang yang dicintai bapaknya." 

Kemudian tentang kebenaran bahwa Rasulullah SAW  juga menghormati sahabat-sahabat Khadijah RA setelah kematiannya.

Baca juga: Shaf Sholat Campur Pria Wanita di Al Zaytun, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukumnya

Kesembilan, disunnahkan dengan sunnah yang mukkad, agar berwasiat kepada mereka agar menjauhkan dari kebiasaan-kebiasaan ahli bid'ah yang dilakukan pada jenazah. 

Dan meminta kepada mereka supaya tidak melakukannya. Dan juga berwasiat kepada mereka agar berjanji akan mendoakannya, dan tidak melupakannya setelah kematiannya.

 

Kesepuluh, disunnahkan juga, selalu mengingatkan kepada keluarganya setiap saat dengan mengatakan: "Jika kalian melihat aku melakukan kesalahan apa pun juga, maka ingatkanlah aku dengan lembut dan nasihatilah aku, karena aku sering lupa, lalai, malas, dan menyepelekan. Apabila aku berbuat salah, maka ingatkanlah aku, dan bantulah aku mempersiapkan bekal untuk hari yang akan datang." 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler