Penobatan Raja Charles, Keakrabannya dengan Dunia Arab dan Muslim

Raja Charles mempelajari Islam secara mendalam dan menghargai banyak ajarannya.

Reuters
Pangeran Charles saat itu, berpartisipasi dalam tarian pedang atau ardah dengan mengenakan jubah tradisional Arab Saudi di festival budaya Janadriyah di Riyadh, Februari 2014. Penobatan Raja Charles, Keakrabannya dengan Dunia Arab dan Muslim
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penobatan Raja Charles III dijadwalkan berlangsung hari ini, Sabtu (6/5/2023). Para bangsawan dari seluruh dunia bersiap menghadiri upacara pelantikan raja baru Inggris itu.

Baca Juga


Sesuai tradisi yang ada, penobatan ini akan berlangsung di Westminster Abbey. Charles akan diberikan minyak suci dan dimahkotai dengan Mahkota St Edward abad ke-17, yang dibentuk agar pas dengan kepalanya.

Di antara mereka yang hadir, akan ada orang-orang dari Kerajaan Arab. Mereka adalah keluarga penguasa yang telah berbagi ikatan dekat dengan House of Windsor selama tujuh dekade pada masa pemerintahan mendiang Ratu Elizabeth II, serta yang anggotanya dikenal baik oleh raja Inggris yang baru.

Kedekatan Charles dengan dunia Arab, Timur Tengah secara lebih luas, telah menciptakan ikatan dengan wilayah tersebut. Begitu pula dengan rasa ingin tahunya terhadap Islam, sebuah fakta yang membuatnya mempelajari Islam secara mendalam dan menghargai banyak ajarannya.

Seni Islam menghiasi banyak istana kerajaan Inggris. Charles kerap menjadi peserta yang antusias dalam dialog antaragama antara para pemimpin agama monoteistik. Dia bahkan memberikan penghargaan OBE kepada warga negara Saudi Mohammed Abdul Latif Jamil, yang mengkurasi pameran Seni Islam di Museum Victoria dan Albert di London.

Begitu antusiasnya terhadap Timur Tengah, Charles bahkan mengatakan kepada teman-temannya di kalangan keluarga kerajaan Teluk bahwa sebagian dari pengalaman hidupnya yang paling mendalam telah dihabiskan di padang pasir Hijaz, tempat para nabi pernah menjelajah, serta tempat sejarah kawasan dan keimanannya yang agung ditempa.

Dilansir di Arab News, Sabtu (6/6/2023), penobatan Raja Charles III akan dihadiri oleh kepala negara nasional dan internasional, keluarga kerajaan, serta perwakilan mereka dari seluruh dunia termasuk Arab Saudi, Yordania, dan Kuwait.

 

Menggemakan hubungan mendiang ibunya Ratu Elizabeth dengan Timur Tengah, Raja Charles diharapkan dapat melanjutkan ikatan erat selama masa pemerintahannya, yang membuatnya terkenal. Charles menganggap almarhum Raja Abdullah dari Arab Saudi sebagai teman pribadi.

Setelah kematiannya pada Januari 2015, Charles terbang ke Riyadh untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada penggantinya, Raja Salman, sekaligus memberikan penghormatan terakhir kepada temannya.

Ia terakhir mengunjungi wilayah itu bersama istrinya, Permaisuri Camilla, pada November 2021. Kala itu, dia pergi ke Mesir dan Yordania untuk berdiskusi dan memperkuat dialog antaragama.

Di Yordania, dia juga mengunjungi pengungsi Suriah dan Palestina, yang paling bergantung pada sumbangan Saudi dan Inggris. Secara total, Charles telah melakukan 12 kunjungan resmi ke Arab Saudi, tujuh ke UEA dan Kuwait, enam ke Qatar dan lima ke Yordania.

Kekaguman dan kecintaannya pada Timur Tengah bahkan tercermin dalam lukisan cat airnya. Ia sering mengambil inspirasi dari Wadi Arkam dan Diriyah di Arab Saudi, serta Aqaba di Yordania.

Charles yang menjabat sebagai Pangeran Wales saat itu bahkan mendirikan banyak yayasan amal di Timur Tengah. Salah satunya adalah The Prince's Foundation, yang didedikasikan untuk mewujudkan visi Pangeran Wales dalam menciptakan komunitas untuk dunia yang lebih berkelanjutan.

Yayasan ini berfokus pada pendidikan, apresiasi warisan, serta menciptakan kesempatan yang sama bagi kaum muda di Inggris dan luar negeri. Mereka menjalankan program satelit di lebih dari 20 negara, termasuk Arab Saudi dan Mesir di mana pusat-pusatnya telah dibangun. Di kota tua Jeddah, Al-Balad, telah didirikan pusat seni dan kerajinan, yang memungkinkan siswa berpartisipasi dalam proyek restorasi Kementerian Kebudayaan di sana. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler