Didukung Data Ekonomi yang Solid, IHSG Pekan Depan Diproyeksi Menguat Terbatas
Sepekan terakhir, IHSG tertekan cukup dalam hingga terpangkas sebesar 1,85 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali mengalami penguatan terbatas pada pekan depan. Sebelumnya selama sepekan terakhir, IHSG tertekan cukup dalam hingga terpangkas sebesar 1,85 persen.
"Proyeksi tersebut didorong oleh beberapa data ekonomi domestik yang telah rilis menggambarkan bahwa fundamental ekonomi nasional masih tumbuh solid," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani, Sabtu (6/5/2023).
Beberapa di antaranya adalah PMI Manufaktur Indonesia yang masih tercatat dalam level ekspansif 52,7. Akselerasi produksi ditopang oleh solidnya permintaan dalam negeri ditengah menurunnya kinerja ekspor akibat potensi perlambatan ekonomi global.
Indeks Harga Konsumen (IHK) pada periode April 2023 juga terjaga pada level 0,33 persen secara bulanan atau 4,33 persen secara tahunan. Sementara inflasi inti di level 2,83 persen secara tahunan, masih berada dalam kisaran target Bank Indonesia yakni dalam rentang tiga persen sampai satu persen.
Selain itu, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia periode kuartal I 2023 tercatat tumbuh 5,03 persen secara tahunan mencapai sebesar Rp 5.071,7 triliun. Pertumbuhan PDB ini sebagai dampak dari konsumsi masyarakat yang cukup tinggi.
Secara teknikal, pergerakan IHSG dalam jangka pendek breakdown support pada level 6.800. Indikator stochastic terpantau turun, merupakan sinyal bearish continuation. Namun masih tertahan di atas support 6.730.
"IHSG untuk pekan depan diproyeksikan bergerak menguat terbatas di level resistance terdekat, yakni pada level psikologis 6.800 untuk kemudian resistance selanjutnya pada level 6.827," terang Chisty.
Ajaib Sekuritas pun merekomendasikan beberapa saham yang dapat dicermati menggunakan analisa teknikal untuk perdagangan pekan depan:
(Buy on Weakness) AKRA di area Rp 1.505 dengan target harga pada resistance di level Rp 1.570 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 1.495.
(Buy) BBRI di area Rp 5.225 dengan target harga pada resistance di level Rp 5.300 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 4.990.
(Buy) BBCA di area Rp 8.950-Rp 9.000 dengan target harga pada resistance di level Rp 9.200 serta pertimbangkan cut loss apabila break support pada level harga Rp 8.700.