Teladan Umar Bin Khattab, tidak Gunakan Harta Negara tanpa Izin Rakyat
Umar bin Khattab minta izin mengambil madu dari gudang Baitul Mal.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dikisahkan di era Khalifah Umar bin Khattab banyak yang menyaksikan Umar bin Khattab menggunakan seluruh kekayaan negara hanya untuk kepentingan rakyat dan agama.
Khalifah Umar bin Khattab tidak pernah sedikitpun mengambil bagian dari harta negara, apalagi memanfaatkan harta negara untuk kepentingan diri dan keluarganya.
Suatu hari Umar bin Khattab jatuh sakit. Rakyat menganjurkan agar Umar bin Khattab meminum madu karena pada waktu itu gudang bendahara Baitul Mal mempunyai banyak simpanan madu.
Beberapa orang menasehati Khalifah Umar bin Khattab agar mengambil sedikit madu dari gudang Baitul Mal tersebut. Akan tetapi, Umar bin Khattab menolak mengambil madu dari gudang Baitul Mal. Alasannya karena dia belum meminta izin kepada rakyat pemilik gudang Baitul Mal tersebut.
Dikisahkan, ketika orang-orang berkumpul di masjid, Umar bin Khattab menaiki mimbar. Kemudian, Khalifah Umar bin Khattab dari atas mimbar meminta izin kepada rakyat (jamaah masjid) untuk mengambil sedikit madu dari gudang negara, yakni gudang Baitul Mal.
Kisah Khalifah Umar bin Khattab ini dilansir dari buku Kisah Hidup Umar bin Khattab yang ditulis Musthafa Murad, Guru Besar Universitas Al-Azhar Kairo.
Di lain waktu, dikisahkan Khalifah Umar bin Khattab mempunyai saudara bernama Zaid bin Khattab. Zaid terbunuh dalam perang Yamamah, pembunuhnya kemudian memeluk Islam pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.
Pada suatu hari, pembunuh Zaid bin Khattab yang telah menjadi Muslim datang ke Madinah. Mengetahui hal itu, Khalifah Umar bin Khattab tidak tahan melihat pembunuh saudaranya.
Khalifah Umar bin Khattab berkata, "Bisakah kau palingkan wajahmu dariku. Aku tidak menyukaimu."
Laki-laki yang telah membunuh saudara Khalifah Umar bin Khattab itu menjawab, "Apakah ketidaksukaanmu kepadaku akan mempengaruhi hak-hakku sebagai rakyatmu dan sebagai Muslim?"
Khalifah Umar bin Khattab menjawab dengan tegas, "Tidak."
Jawaban Umar bin Khattab tersebut telah membuat laki-laki yang sudah memeluk agama Islam itu merasa tenang.