Kursi yang Dianggap Paling Aman di Pesawat, Mobil, dan Kapal Laut

Ikhtiar menjaga keselamatan tetap penting, seperti mengencangkan sabuk pengaman.

www.freepik.com
Kursi pesawat (ilustrasi). Berbagai statistik telah mengungkap area kursi teraman, baik di pesawat, mobil, kereta, hingga kapal laut.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya soal akses atau kenyamanan, kursi yang memberikan perlindungan darurat terbaik juga menjadi pertimbangan saat memilih tempat duduk di moda transportasi. Berbagai statistik telah mengungkap area kursi teraman, baik di pesawat, mobil, kereta, hingga kapal laut.

Baca Juga


Dikutip dari laman India Time, Senin (8/5/2023), hasil investigasi Time yang memeriksa data kecelakaan pesawat selama 35 tahun menunjukkan bahwa kursi tengah di area belakang pesawat memiliki tingkat kematian terendah (28 persen). Itu jika dibandingkan dengan kursi tengah di area lorong (44 persen).

Data itu cukup masuk akal, karena kursi tengah akan memberikan jalan keluar tercepat dalam keadaan darurat. Namun, karena sayap pesawat juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan bakar, kursi tengah di area sayap tidak lagi menjadi pilihan baris yang paling aman.

Menurut analisis Popular Mechanics, penumpang yang duduk di dekat ekor pesawat memiliki peluang 40 persen lebih besar untuk selamat dari kecelakaan daripada penumpang di depan. Kursi di sepertiga tengah kabin disebut paling tidak aman jika terjadi tabrakan. Namun, para peneliti mengingatkan bahwa ada kondisi yang berbeda untuk setiap kecelakaan.

Sebenarnya, keamanan saat bepergian menggunakan pesawat cukup terjamin. Menurut analisis data sensus oleh US National Safety Council, kemungkinan kematian di pesawat adalah satu dari 205.552, dibandingkan satu dari 102 kematian saat berkendara dengan mobil.

Tetap saja, ikhtiar menjaga keselamatan tetap penting, seperti selalu mengencangkan sabuk pengaman. Ini karena bisa saja mendadak terjadi turbulensi udara jernih (clear air turbulence atau CAT). CAT merupakan turbulensi (gerakan udara tidak beraturan akibat perbedaan tekanan atau temperatur yang dapat mengganggu penerbangan) yang terjadi pada ruang udara yang tidak berawan.

Sementara, dikutip dari Business Insider, ada sejumlah tempat duduk paling aman di moda transportasi lain. Dengan asumsi penumpang menggunakan sabuk pengaman, kursi tengah belakang dianggap sebagai tempat duduk teraman di dalam mobil.

Di posisi itu, sabuk pengaman bisa mengencang secara otomatis jika sensor pendeteksi tabrakan menyala. Namun, di mobil dengan model terbaru, para ahli merekomendasikan lansia berusia 55 tahun atau lebih untuk duduk di kursi depan yang dianggap tempat teraman.

Saat memilih tempat duduk di kereta, cobalah untuk mendapatkan kursi di gerbong paling tengah, atau salah satu gerbong sentral. Itu akan menempatkan penumpang sejauh mungkin dari titik paling umum masalah tabrakan atau keluar rel, yaitu bagian depan dan ujung kereta.

Selain itu, jika memungkinkan, duduklah di kursi yang menghadap ke belakang. Jika terjadi pengereman mendadak, posisi tersebut akan mengarahkan penumpang kembali ke tempat duduk, alih-alih membuat terlontar keluar dari tempat duduk.

Untuk tempat duduk teraman di bus, disarankan memilih posisi tengah. Pilih baris yang terletak paling tengah dan duduklah di lorong. Pilih sisi bus yang terjauh dari lalu lintas yang berlawanan. Lokasi ini menempatkan sejauh mungkin dari titik potensi tabrakan.

Apabila melancong naik kapal saat laut tenang, bagian mana pun dari kapal sama amannya. Jika kondisi laut mengganas, dek atau kabin yang lebih rendah merupakan tempat teraman. Semakin rendah dek, penumpang akan merasakan lebih sedikit efek gulungan ombak.

Itu akan mengurangi risiko mabuk laut, serta lebih sedikit risiko cedera akibat benda yang melayang. Apabila kebetulan duduk di kabin dengan risiko terbentur berbagai barang, dianjurkan untuk segera berlindung di lorong.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler