Diundang Bupati Pangandaran, Guru Husein: Saya tak Punya Kuasa untuk Menolak

Husein mengaku sudah meninggalkan Pangandaran sejak Maret 2022. 

Tangkapan layar
Guru aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Husein Ali Rafsanjani.
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Guru aparatur sipil negara (ASN), Husein Ali Rafsanjani, akan memenuhi undangan bupati Pangandaran, Jawa Barat, untuk bertemu pada Kamis (11/5/2023). Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengundang Husein untuk bertemu setelah laporannya soal dugaan pungutan liar (pungli) dan intimidasi mencuat.

Baca Juga


Husein, yang mengajar di SMPN 2 Pangandaran, sebelumnya merasa mendapat intimidasi setelah membuat laporan soal dugaan pungli terkait kegiatan pelatihan dasar (latsar) calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2021. Karena merasa mendapat intimidasi, ia memutuskan untuk pulang ke Kota Bandung.

Saat ditemui di Kota Bandung, Selasa (9/5/2023), Husein mengaku sudah menerima undangan dari bupati Pangandaran. Ia akan memenuhi undangan itu. “Saya tidak punya kuasa untuk menolak karena belum ada surat keputusan (status kepegawaian), makanya ya nanti saya akan ke sana,” kata Husein.

Husein mengaku meninggalkan Pangandaran sejak Maret 2022 dan menetap di Kota Bandung. Ia meninggalkan pekerjaannya sebagai guru di Pangandaran. Ia menunggu surat pemecatan dari Pemkab Pangandaran, tapi tak kunjung keluar. Akhirnya ia memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku sudah mengontak Husein dan mengajaknya untuk menghadiri pertemuan di Kabupaten Pangandaran. Rencananya pertemuan itu akan dilaksanakan pada Kamis (11/5/2023). “Saya bilang, 'Sumping ya dinten Kemis' (datang ya hari Kamis). Saya akan bicara dari hati ke hati,” ujar Bupati.

Bupati mengatakan, belum bisa membicarakan lebih jauh persoalan yang disampaikan Husein dan ramai di media sosial. Namun, ia berharap permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.

Bagi Bupati, adanya kejadian ini akan menjadi masukan berharga bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran. Persoalan menyangkut hal yang prinsip harus diatasi dengan baik.

“Saya belum bisa ngomong hal seperti itu terjadi atau tidak. Itu baru yang saya tangkap dari Kang Husein di medsos, seperti ada pungli, intimidasi, dan lain sebagainya. Kita akan ajak ngobrol dari hati ke hati,” kata Bupati.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler