Resmi Bergabung NU, Ini Profil Ustadz Hanan Attaki
Ustadz Hanan Attaki kuliah di Universitas Al Azhar Mesir dengan beasiswa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Hanan Attaki, penceramah kondang yang terkenal di kalangan generasi muda secara resmi telah bergabung sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU). Ia dibaiat oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Kamis (11/5/2023) malam.
Pria dengan nama asli Tengku Hanan Attaki ini merupakan pria kelahiran Aceh, 31 Desember 1981. Materi kajiannya yang sangat mudah dimengerti dan ringan membuat ia populer di kalangan remaja dan dewasa muda Indonesia.
Dikutip dari beragam sumber, sejak kecil Hanan Attaki sudah dekat dengan Alquran. Anak kelima dari enam bersaudara ini dikenal cerdas saat masih duduk di sekolah dasar sehingga ia mendapat beasiswa untuk pendidikannya.
Ustadz Hanan Attaki juga disebut kerap menjuarai Musabawah Tilawatil Quran di daerahnya. Salah satu hadiah yang ia terima adalah sepeda, yang kemudian ia manfaatkan sebagai alat transportasi ke sekolah.
Usai menyelesaikan pendidikan di Pondok Pesantren Ruhul Islam Banda Aceh, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Al Azhar, Mesir. Pendidikannya di Kairo ini dibiayai oleh beasiswa karena prestasinya dalam hal tilawatil Quran.
Pendiri gerakan Pemuda Hijrah di Bandung ini kuliah di Fakultas Ushuluddin, dengan mengambil jurusan Tafsir Alquran. Sewaktu kuliah di Universitas Al Azhar, ia juga sempat bergabung dalam kelompok studi Alquran dan ilmu-ilmu Islam. Bahkan, ia disebut menjadi pemimpin redaksi buletin Salsabila.
Untuk membiayai hidupnya, ia pernah berjualan bakso, katering, hingga menjadi joki hajar aswad saat musim haji. Semua ini ia lakukan bermodalkan nekad dan keyakinan kepada Allah SWT.
Video baiat Ustadz Hanan Attaki bisa disaksikan di halaman selanjutnya...
Pertemuan Ustadz Hanan Attaki dengan sang istri, Haneen Akira, pun terjadi di kampus tersebut. Mereka memutuskan menikah saat masih sama-sama menempuh pendidikan di Al Azhar.
Ia akhirnya menyelesaikan kuliahnya pada 2004 dan mendapat gelar Lc (License). Setahun setelahnya, ia terpilih sebagai qori terbaik Fajar TV, Kairo, serta mengisi acara tilawah di channel tersebut dan Iqro TV.
Pria berusia 42 tahun ini pun kembali ke Indonesia usai menyelesaikan pendidikannnya. Selama tinggal di Bandung, ia bekerja sebagai pengajar SQT Habi burrahman dan Jendela Hati, serta menjadi direktur Rumah Quran Salman ITB.
Pada 2015, ia pun mendirikan Gerakan Pemuda Hijrah dan menjadi salurah dakwahnya. Adapun salah satu kesibukan lainnya selama di Bandung adalah mengisi kajian di Masjid Trans Studio Bandung.
Perjalanan Ustadz Hanan Attaki dalam berdakwah pun berlanjut hingga saat ini. Setelah dibaiat bergabung dengan NU, ia menyebut momen ini merupakan yang terbaik selama hidupnya.
"Alhamdulillah, malam ini adalah malam terbaik dalam hidup saya sejak ibu saya melahirkan saya, karena bagi seorang mukmin dia dilahirkan dua kali. Yang pertama, dilahirkan jasadnya oleh orang tua biologisnya, dan yang kedua dilahirkan ruhiyahnya oleh gurunya atau mursyidnya,” ucap dia seperti ditayangkan kanal Youtube PonpesgasekTV, Kamis (11/5/2023).
- ustadz hanan attaki
- Ikrar ustaz hanan attaki
- nahdlatul ulama
- profil ustadz hanan attaki
- hanan ataki
- ustadz hanan ataki
- hanan ataki dibaiat nu
- kiai mustamar
- ustadz hanan ataki dibaiat nu
- hanan ataki masuk nu
- ustaz hanan ataki
- gerakan pemuda hijrah
- hanan attaki dibaiat nu
- ustadz hanan attaki dibaiat nu
- hanan attaki masuk nu
- hanan attaki
- nu