Badan Pangan Minta BUMD Turun Tangan Ikut Produksi Minyakita
Peran BUMD dalam distribusi bantu kestabilan harga Minyakita.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (NFA) mengharapkan peran langsung Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dalam meningkatkan ketersediaan dan pendistribusian minyak goreng rakyat, Minyakita.
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menuturkan, kontribusi BUMD dalam peningkatan stok dan pendistribusian dapat menjaga stabilisasi harga Minyakita di tingkat konsumen. Sejauh ini, diketahui BUMD yang ikut turun tangan mengurus Minyakita baru PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta yang memproduksi sebanyak 3,3 juta liter Minyakita untuk memenuhi 10 persen kebutuhan warga Jabodetabek.
"Kita semua sepakat, produksi Minyakita harus terus dijaga stabilitas stok dan jangkauannya agar masyarakat mudah mendapatkan Minyakita dengan harga stabil sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp 14 ribu per liter," kata Arief di Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Arief menyampaikan, upaya Food Station memproduksi Minyakita dilakukan melalui kerja sama dengan mitra perusahaan melakukan pengemasan olein dengan kemasan botol satu liter. Adapun, fasilitas tersebut memiliki kapasitas produksi 960 liter per jam
Ke depan, Arief mendorong dilakukan peningkatan produksi termasuk menambah unit produksi Minyakita kemasan kantong. "Bulan berikutnya, diharapkan Food Station bisa menambah kapasitas termasuk dengan yang kantong yang sampai ke 2.500 per liter per jam. Ini sangat membantu peningkatan produksi dan penyaluran Minyakita ke masyarakat," tuturnya.
Ia pun mendorong BUMND melakukan kerja sama dengan pelaku usaha ritel dalam pendistribusian Minyakita. Itu agar produksi Minyakita Food Station, yang telah berjalan bisa masuk ke jaringan ritel modern di bawah Aprindo sehingga lebih luas menjangkau masyarakat.
Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiraryo, mengatakan, dengan dibukanya kesempatan peritel modern bisa menjual Minyakita maka kontrol pemerintah terhadap stok dan kondisi harga diharapkan menjadi lebih mudah. Seperti diketahui untuk melakukan kontrol di general trade (GT) tidaklah mudah.
"Jadi dengan distribusi di modern trade ini diharapkan lebih mudah dikontrol dengan harga jual Rp 14.000 per liter," ujar Pamrihadi.
Sementara itu, Ketua Umum Aprindo, Roy Nicholas Mandey, mendukung upaya bersamasektor hulu dan hilir untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga minyak goreng. Menurut dia, ritel modern sangat semangat dan antusias berkolaborasi mendistribusikan Minyakita ini dengan harga terjangkau sesuai HET Rp 14 ribu per liter.
Ia berharap, saat program ini berjalan dan semakin diterima dengan baik, kuantitas pendistribusiannya bisa bertambah dari waktu ke waktu. "Semuanya tujuannya untuk mendukung program pemerintah agar masyarakat mendapatkan keterjangkauan dan kestabilan harga Minyakita," kata Roy.