AS Ingin Buka Kembali Jalur Komunikasi dengan Cina

AS dan Cina ingin menetapkan standar dan saluran komunikasi yang normal

AP/Andrew Harnik
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan AS dan Cina kini mencoba untuk
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyampaikan sikap Pemerintah AS pada penasihat kebijakan luar negeri Cina Wang Yi dalam pertemuan di Wina pekan ini. Sullivan mengatakan pemerintah Presiden Joe Biden "ingin melampaui" ketegangan yang dipicu penembakan balon udara Cina yang terbang di ruang udara AS.

Washington dan Beijing tidak memublikasikan pertemuan yang digelar sebelum pertemuan tingkat tinggi pada Rabu (10/5/2023) dan Kamis (11/5/2023) lalu di Ibukota Austria. Gedung Putih menggambarkan diskusi yang membahas berbagai topik itu "jujur" dan "konstruktif".

Pada Kamis (11/5/2023) sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kedua belah pihak mengakui peristiwa bulan Februari itu patut "disayangkan" dan kini mencoba untuk "menetapkan standar dan saluran komunikasi yang normal." Pembicaraan ini merupakan tanda terbaru ketegangan dua perekonomian terbesar di dunia itu mulai mereda.

Saat persaingan militer dan politik antara Cina dan AS semakin intensif, pengamat dan pejabat Amerika khawatir krisis komunikasi dapat menyebabkan konfrontasi kecil menjadi permusuhan besar. Mereka merujuk komunikasi antara AS dan Uni Soviet membawa berakhirnya Perang Dingin tanpa insiden nuklir.

"(Pertemuan Sullivan dan Wang Yi) bagian dari upaya menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dan mengelola persaingan dengan bertanggung jawab," kata Gedung Putih dalam pernyataannya.

Gedung Putih menambahkan dua pejabat itu membahas berbagai isu penting mengenai hubungan AS-Cina, invasi Rusia ke Ukraina, Taiwan dan lain-lain. Sumber dari Austria mengatakan pertemuan tersebut digelar di hotel mewah Ringstrasse.

Pejabat Pemerintah Austria yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan pertemuan itu dijaga ketat. Pihak berwenang Austria hanya diberi tahu beberapa hari sebelumnya Wina dipilih sebagai tuan rumah pertemuan tersebut.

Kantor berita Cina, Xinhua melaporkan, Pemerintah Cina menilai diskusi tersebut "substantif" dan kedua belah pihak akan "terus menggunakan saluran komunikasi strategis ini."

Di pertemuan itu sumber dari AS mengatakan Sullivan juga kembali mengungkapkan keprihatinan AS mengenai lemahnya "keterlibatan konstruktif" Beijing dalam menekan Rusia untuk mengakhiri invasi ke Ukraina. Ia meminta juga Cina bertindak lebih untuk menghentikan penyeludupan obat-obatan ilegal. AS memuji langkah Cina menekan produksi bahan baku untuk membuat fentanyl.

Sullivan juga mengangkat kasus tiga warga AS yang ditahan di Cina yakni Mark Swidan, Kai Li, and David Lin. Utusan Khusus presiden untuk penyanderaan internasional dari Departemen Luar Negeri AS menetapkan "tidak bersalah."  

Ketegangan antara dua negara semakin memanas tahun lalu setelah ketua House of Representative AS saat itu Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan yang Cina klaim bagian dari wilayah. Kunjungan pertama sejak Newt Gingrich tahun 1997. Kunjungan tersebut juga mendorong Cina menggelar latihan perang di sekitar pulau demokratis tersebut.

Hubungan AS-Cina semakin renggang setelah AS menembak jatuh balon udara Cina yang terbang di ruang udara AS. Washington yakin balon itu merupakan alat spionase. Beijing juga marah saat Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu dengan Ketua House Kevin McCarthy di California.

Namun kini muncul tanda-tanda kedua belah pihak membuka jalur komunikasi. Presiden Joe Biden bertemu Presiden Xi Jinping dalam pertemuan G20 di Bali, Indonesia, pada bulan November lalu. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga berencana berkunjung ke Cina pada bulan Februari tapi ditunda setelah insiden balon udara Cina.  

Blinken dan Wang Yi juga bertemu di Jerman pada bulan Februari lalu di sela Pertemuan Keamanan Munich. AS juga mengungkapkan ketertarikan menjadwalkan ulang kunjungan Blinken. Pada awal pekan juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo juga dapat berkunjung ke Beijing.

Baca Juga


sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler