Subholding Pertamina 205 Juta Dolar AS, Erick Thohir: Luar Biasa!

Peningkatan laba PIS ditopang kenaikan pendapatan yang mencapai 2,83 miliar dolar AS.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Menteri BUMN Erick Thohi. Erick menyampaikan konsolidasi BUMN lewat pembentukan holding dan subholding terbukti meningkatkan kinerja menjadi lebih efisien. Hasilnya mampu meningkatkan kinerja perusahaan menjadi jauh lebih baik, seperti yang terjadi pada subholding Pertamina yang dibentuk pada 2020.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi capaian kinerja subholding Pertamina pada 2022. PT Pertamina International Shipping (PIS) mampu meraih laba sebesar 205,01 juta dolar AS. 

Baca Juga


Erick menyampaikan, konsolidasi BUMN lewat pembentukan holding dan subholding terbukti meningkatkan kinerja menjadi lebih efisien. Hasilnya mampu meningkatkan kinerja perusahaan menjadi jauh lebih baik, seperti yang terjadi pada subholding Pertamina yang dibentuk pada 2020.

"Yang terbaru, subholding Integrated Marine Logistics Pertamina, PT Pertamina International Shipping (PIS), mampu meraih laba sebesar 205,01 juta dolar AS pada 2022 atau melonjak 60,77 persen dibandingkan laba 2021 yang sebesar 127,52 juta dolar AS," ujar Erick dalam pernyataan resmi pada Jumat (12/5/2023).

Erick memaparkan, peningkatan laba PIS ditopang adanya kenaikan pendapatan yang mencapai 2,83 miliar dolar AS atau naik 63 persen dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar 1,73 miliar dolar AS. Erick mengatakan, langkah jitu PIS yang berhasil melakukan ekspansi sepanjang 2022 lewat perluasan pasar internasional melalui sejumlah strategi dengan membuka kantor cabang di Dubai, memperluas rute, menambah armada, hingga kerja sama strategis dengan Nippon Yushen Kaisha.

"Kalau kita lihat data-datanya, capaian PIS pada tahun lalu ini jauh melampaui target yang sebelumnya ditetapkan," ujar Erick.

Erick menyampaikan, PIS tingkat pertumbuhan per tahun (CAGR) selama tiga tahun berturut-turut secara konsisten naik signifikan. Erick menyebut CAGR untuk laba bersih PIS sejak 2020 telah mencapai 37,77 persen dan pendapatan mencapai 83,94 persen.

Erick menambahkan, PIS juga telah berhasil meningkatkan pengangkutan kargo BBM internasional pada 2020 hingga 98,29 juta barel produk BBM atau naik 4,8 persen dari 93,7 juta barel pada tahun sebelumnya. Erick menyampaikan PIS mampu mengangkut sebanyak 11,74 juta MT LPG dan 550,91 juta barel produk minyak untuk distribusi domestik yang terdiri atas gasoline, minyak mentah, dan avtur, serta 1,88 juta MT LPG , 98,29 juta barel produk BBM dan 66,9 juta minyak crude untuk pengangkutan kargo internasional.

"Ini capaian yang luar biasa. Jumlah pengangkutan kargo domestik maupun internasional meningkat, khususnya kargo minyak mentah internasional dengan pengangkutan tercatat sebanyak 66,99 juta barel atau meningkat 18,5 persen dibanding 2021 yang ada di catatan 56,53 juta barel," ujar Erick.

Erick mengatakan, pertumbuhan kinerja PIS jiga diikuti anak usahanya, Pertamina International Shipping Pte Ltd (PIS Asia Pasific/PIS AP), PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), dan PT Pertamina Energy Terminal (PET). Erick menyebut, PET yang mengelola enam terminal BBM dan LPG strategis mampu membukukan peningkatan thruput BBM signifikan dari 2,48 juta KL pada 2021 menjadi 7,67 juta KL pada 2022. Erick menilai hal ini juga dibarengi dengan kenaikan thruput LPG dari terminal LPG Tanjung Sekong menjadi 3,74 juta MT pada 2022 dari 1,26 juta MT pada tahun sebelumnya.

"Saya juga mengapresiasi langkah PTK yang melakukan inovasi dengan rebranding tiga anak usahanya. Ini langkah strategis dalam memperkuat reputasi kompetensi dalam menjangkau pasar internasional," ujar Erick.

Erick menyebut rebranding menjadi sebuah terobosan untuk menjadikan PTK sebagai entitas bisnis yang kuat, sebagai one stop solution di industri pelayaran, jasa maritim, dan logistik. Selain itu, Erick mengatakan anak usaha PIS lainnya, Pertamina International Shipping Pte Ltd yang berdiri pada 2018 dan berkedudukan di Singapura juga tak berhenti mengembangkan sayap bisnis di kawasan Asia Pasific dengan bertransformasi menjadi PIS Asia Pasific (PIS AP). "PIS AP tahun lalu sudah mulai membuka kantor perwakilan di Dubai, UEA.cbv  Kita ingin PIS AP dapat mengoptimalkan fokusnya dalam pengangkutan kargo ekspor dan impor di pasar internasional," kata Erick.

Erick juga menekankan PIS untuk terus melakukan pengembangan green energy business sebagaimana telah menjadi kebijakan program bauran energi nasional. Erick menargetkan kontribusi PIS dari kargo hijau dapat menyentuh angka 20 persen pada 2030.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler