Ustadz Hanan Attaki Masuk NU, Apa Untungnya Gabung Ormas Islam?

Ustadz Hanan Attaki bergabung dengan ormas Islam NU.

Dok Istimewa
Ustadz Hanan Attaki Masuk NU, Apa Untungnya Gabung Ormas Islam?. Foto: Ustadz Hanan Attaki
Rep: Muhyiddin Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis menjelaskan tentang keuntungan seorang muslim bergabung dengan ormas Islam di tengah maraknya arus informasi ilmu pengetahuan dan dakwah Islam di media sosial .

Baca Juga


Kiai Cholil mengatakan, umat Islam yang hidup di zaman sekarang ini mayoritas masih dalam tingkatan bermazhab. Karena itu, menurut dia, penting untuk untuk mengikuti organisasi Islam yang didirikan oleh para ulama.

“Kita ini sebenanrya masih tingkatan bermazhab, belum sebagai mujtahid. Kalau kita sebagai orang yang bermazhab, berkumpul lah dengan organisasi. Kelebihannya adalah kita punya teman musyawarah, mempunyai rekan atau partner untuk bertukar pikiran, munaqosah, bahkan mungkin untuk musyawarah mencari keputusan,” ujar Kiai Cholil saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (13/5/2023).

Selain itu, menurut dia, seorang muslim yang bergabung dengan ormas Islam juga akan mendapat ajaran Islam yang alurnya sudah jelas. “Alurnya sudah jelas seperti halnya umpamanya pada Aswaja-nya benar, soal nantinya memilih organisasi tradisionalis atau modernis itu adalah soal pilihan. Tentu bahwa kita ini sekarang ini hampir tidak ada mujtahid mutlak, tapi sudah bermazhab sehingga kita perlu (masuk orrmas Islam),” ucap Kiai Cholil.

Tidak hanya itu, Pengasuh Pondok Pesantren Cendikia Amanah Depok ini juga menjelaskan bahwa orang yang masuk ormas Islam akan selalu bersama Allah SWT. Rasulullah SAW juga bersabda, “Umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan.” (HR Ibnu Majah, Abu Dawud dan al-Tirmizi).

“Allah bersama dengan jamaah perkumpulan. Kalau dalam bahasa kita la tajtami'u ummati ala dhalalah, tidak mungkin umatku itu bersepakat untuk kesesatan. Artinya kan kalau bersepakat kan banyak temannya daripada monopoli sendiri dan menjadi orang yang sepenuhnya,” kata Kiai Cholil.

“Orang yang sepenuhnya itu umpamanya ijtihad sendiri, mengkoordinir sendiri. Karena memang ilmu itu kan diwariskan oleh Rasulullah dari sahabat, tabiin, tabi'ut tabi'in dan para ulama,” imbuhnya.

Sebelumnya, Pendakwah milenial yang populer di kalangan anak muda Indonesia, Ustadz Hanan Attaki dibaiat oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. Setelah menyatakan janjinya untuk taat pada ulama ahlussunnah wal jamaah (Aswaja), dia pun resmi menjadi warga Nahdlatul Ulama (NU).

Pembaiatan ini dilakukan dalam acara Halal Bihalal 1444 Hijriyah Keluarga Besar Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek sekaligus Haul KH Ahmad Noer, KH Mustamar, dan KH Murtadho Amin, di Malang, Kamis (11/5/2023) malam. 

Ustadz Hanan Attaki menyampaikan baiat NU di bawah bimbingan Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang, KH Marzuki Mustamar. Pembaitan itu juga disaksikan oleh santri dan jamaah yang hadir. Berikut baiat NU yang dibacakan Kiai Marzuki dan diikuti oleh Ustadz Hanan Attaki

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler