Habib Bahar bin Smith Dilaporkan Ditembak Orang tak Dikenal
HBS ditembak ketika mengendarai mobil pada Jumat (12/5/2023) malam WIB.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Habib Bahar bin Smith (HBS) dilaporkan terkena tembakan pada Jumat (12/5/2023) malam WIB. Namun, hingga kini, belum diketahui siapa penembaknya dan lokasi tepat penembakan.
"Jumat malam langsung ke sana, beliau cerita semuanya, penembakan sekitar jam delapan, sembilan malam," kata pengacara HBS, Aziz Yanuar, dalam video rekaman yang viral dan sudah dikonfirmasi Republika.co.id di Jakarta, Senin (15/5/2023).
Baca: Habib Kribo Mohon Doa akan Jalani Operasi Bypass Jantung
Menurut Azis, HBS terkena tembakan ketika mengendari mobil. Dari hasil keterangan yang dikumpulkan, HBS sebelumnya dibuntuti oleh dua pengendara sepeda motor.
Menurut Azis, tidak hanya baju, tetapi serban yang dikenakan HBS juga terkena darah akibat tembakan tersebut. "Sampai difoto Kak Luen (Fadlun Faisal Balghoits yang merupakan istri HBS) bekas darahnya," kata Azis menjelaskan.
Habib Bahar sempat berurusan dengan hukum....
Habib Bahar sempat berurusan dengan hukum. Sebelumnya, Hakim Pengadilan Tinggi (PT) Bandung mengabulkan banding jaksa penuntut umum (JPU) atas putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Bandung yang memberi vonis 6 bulan 15 hari penjara kepada Habib Bahar. Terdakwa kini divonis 7 bulan penjara.
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara 7 bulan penjara," ujar Ketua majelis hakim Untung Widarto ditemani anggota hakim Elly Endang dan Robert Siahaan seperti dikutip dalam direktori putusan Mahkamah Agung (MA), Rabu (31/8/2022).
Majelis hakim menilai terdakwa HB Assayid Bahar Bin Smith alias Habib Bahar Bin Smith telah terbukti dan secara sah meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan perbuatan pidana menyiarkan kabar tidak pasti atau kabar berlebihan atau tidak lengkap. Sedangkan ia mengerti setidaknya patut menduga bahwa kabar demikian akan atau mudah menerbitkan keonaran di kalangan rakyat.
Vonis majelis hakim Pengadilan Tinggi Bandung lebih tinggi dari vonis majelis hakim Pengadilan Negeri Bandung yaitu 6 bulan 15 hari. Namun karena Habib Bahar sudah menjalani penahanan sejak Januari tahun 2022 maka majelis hakim meminta terdakwa dikeluarkan.
"Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Memerintahkan agar terdakwa dikeluarkan dari rumah tahanan negara," ujarnya.
Sedangkan majelis hakim memutuskan terdakwa tidak terbukti dan bersalah sebagaimana dakwaan pertama primair dan dakwaan pertama subsidiar," ungkapnya.