Neraca Dagang Surplus, IHSG Ditutup Menguat
IHSG ditutup menguat tipis sebesar 0,06 persen ke level 6.711,74.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil naik kembali ke zona hijau setelah terkoreksi cukup dalam pada sesi pertama, Senin (15/5/2023). IHSG ditutup menguat tipis sebesar 0,06 persen ke level 6.711,74.
Sektor konsumen primer memimpin penguatan dan diikuti oleh kesehatan, konsumen non-primer, industrial, infrastruktur, transportasi dan logistik, barang baku. Total nilai transaksi yang diperdagangkan pada hari ini mencapai Rp 10,43 triliun.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan IHSG bergerak variatif setelah rilis kinerja aktivitas perdagangan internasional yang dilaporkan melanjutkan pelemahan. Ekspor turun hingga 29,4 persen, sementara impor turun 22,32 persen.
"Meski demikian, neraca dagang masih mengalami surplus," kata Pilarmas Investindo Sekuritas.
Pelemahan IHSG juga dipicu oleh dua sektor yang turun hingga lebih dari satu persen yakni properti dan real estate dan teknologi. Pada saat yang sama, pasar komoditas bergerak kompak dengan dominasi penguatan.
Harga batu bara mengalami kenaikan hingga lebih dari dua persen. Pilarmas Investindo Sekuritas melihat, kenaikan ini seiring dengan China yang berencana menutup produksi batu bara di 32 lokasi di Mongolia.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya ASII, CPIN, BMRI, GOTO dan TPIA. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya ADRO, BBCA, BBNI, BUKA dan UNTR.