Kena Kanker Serviks pada Usia 27 ke Atas, Apa yang Mesti Dilakukan?
Vaksin HPV untuk cegah kanker serviks bisa didapat sejak usia dini hingga 26 tahun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis Kandungan RSIA Grand Family, dr Hendrik Sutopo, mengatakan sering kali pasien kanker serviks datang ke penyedia kesehatan ketika kanker sudah tumbuh besar atau bahkan telah menyebar ke organ lain. Dalam kasus-kasus kanker serviks, setiap stadium diketahui memiliki tingkatan persentase angka harap hidup.
"Tingkat persentase tersebut menandakan penderita yang masih hidup lima tahun setelah didiagnosis menderita kanker serviks pada stadium tertentu," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (14/5/2023).
Contohnya pada stadium awal, tingkat harapan hidupnya yaitu 91 persen yang berarti 91 persen orang masih hidup setelah lima tahun terdiagnosa kanker serviks di stadium awal. Begitupun seterusnya, tingkat harapan hidup penderita kanker serviks akan semakin berkurang menjadi 60 persen apabila kanker telah membesar, dan turun menjadi 19 persen saat kanker telah menyerang organ lainnya.
Namun tidak perlu khawatir, karena kanker serviks bisa dicegah jika dilakukan sejak dini, salah satunya dengan mendapatkan vaksin HPV Gardasil 9. Virus HPV adalah virus yang menyebabkan kanker serviks, sehingga dengan mendapatkan vaksin tersebut sejak dini hingga berusia 26 tahun, Anda bisa mencegah risiko untuk terkena kanker serviks di masa depan.
Lalu bagaimana bagi Anda yang berusia 27 hingga 45 tahun ke atas? Tak perlu khawatir karena Anda bisa mendapatkan vaksin setelah berkonsultasi dengan dokter.
Meski ada lebih dari 100 virus HPV yang dapat menginfeksi tubuh, namun hanya beberapa yang diketahui dapat menginfeksi dan menyebabkan kanker serviks. Melalui vaksin HPV Gardasil 9, Anda bisa mendapatkan vaksin untuk melawan virus HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58. Vaksin HPV Gardasil 9 dapat mencegah kanker serviks hingga 90 persen.
Tidak hanya untuk wanita, vaksin HPV juga bisa digunakan oleh pria dalam mencegah kanker penis. Ini dikarenakan kanker penis juga disebabkan oleh virus HPV yang juga merupakan penyebab dari kanker serviks. Selain itu, vaksin HPV juga efektif dalam mencegah penyakit lainnya seperti kanker vulva, kanker tenggorokan, serta kutil di kelamin.
Selain dengan mendapatkan vaksin HPV, kanker serviks juga bisa dideteksi secara dini melalui pemeriksaan co-testing pap smear, yang merupakan versi terbaru dari pemeriksaan pap smear konvensional yang dapat memberikan hasil lebih akurat dan sudah banyak digunakan di negara maju.
Co-testing pap smear adalah bentuk baru dari pemeriksaan yang menggabungkan pemeriksaan pap smear dan tes DNA HPV. Dengan tes DNA HPV, Anda bisa mendeteksi adanya keberadaan virus HPV di dalam tubuh, sedangkan pemeriksaan pap smear akan mendeteksi apakah adanya sel-sel abnormal di dalam rahim yang bisa berkembang menjadi sel kanker. Dengan demikian, metode co-testing pap smear dapat membantu dokter untuk mendeteksi kanker stadium awal lebih dari tes pap smear saja.
Metode pengobatan kanker kini juga telah bervariasi mulai dari operasi pengangkatan, radioterapi, kemoterapi, hingga terapi sinar proton yang merupakan terobosan baru dalam pengobatan kanker yang saat ini belum banyak tersedia di banyak negara, terutama di daerah Asia Tenggara.