Perluas Portfolio Bisnis, Pertamina Patra Niaga Salurkan Bahan Bakar Bunker Kapal Angkutan

Saat ini, volume penjualan bunker ocean going di Indonesia masih sangat kecil.

Dok Pertamina Patra Niaga
PT Pertamina Patra Niaga (PPN) melakukan kerja sama dengan PT Kilang Pertamina Internasional dalam menyalurkan produk VLSFO (Very Low Sulfur Fuel Oil) untuk konsumen kapal ocean going.
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Patra Niaga (PPN) terus memperluas portfolio bisnisnya dan memanfaatkan peluang baru bisnis secara nasional maupun global. Kali ini, melalui kolaborasi dengan Sub Holding Pertamina Group yakni PT Kilang Pertamina Internasional, dalam menyalurkan produk VLSFO (Very Low Sulfur Fuel Oil) untuk konsumen kapal ocean going.

Baca Juga


Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan, kolaborasi ini akan fokus pada penyediaan VLSFO yang sesuai standar global dengan harga yang kompetitif dengan market regional.

Saat ini, volume penjualan bunker ocean going di Indonesia masih sangat kecil jika dibandingkan dengan tingginya lalu lintas kapal-kapal yang melintas di perairan nusantara. Hal ini menurutnya, dikarenakan disparitas harga bunker di Indonesia dengan pelabuhan lain di Asia Pasifik yang cukup tinggi.

“Dengan adanya kolaborasi ini akan membuat Harga VLSFO menjadi semakin kompetitif dibandingkan dengan harga di port lain, seperti Singapura. Kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan market share Pertamina di pasar bunker, baik secara domestik maupun internasional,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Optimasi Feedstock dan Produk Kilang Pertamina Internasional, Sani Dinar Saifuddin, menyambut baik kerja sama ini. Sani menilai PPN memiliki pengalaman, akses, dan network ke konsumen bunker ocean-going serta memiliki sumber daya dan sarfas yang mendukung untuk pemasaran dan suplai ke konsumen bunker.

“Market bunker masih sangat terbuka untuk Pertamina Group dalam meningkatkan market share di pasar bunker internasional. Dengan tetap mengedepankan Pertamina First, KPI dan PPN sepakat bersinergi untuk joint marketing penjualan bunker ocean going, dimana KPI bertindak sebagai produsen dan penjual bahan bakar bunker ke konsumen dan PPN sebagai marketing arm, storage dan handling agent,” jelas Sani.

Kolaborasi antar Sub Holding Pertamina ini dituangkan dalam penandatanganan kerja sama antara kedua belah pihak, pada Kamis (11/5/2023). Untuk taha pawal, kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga dan Kilang Pertamina Internasional ini akan dilakukan di 3 Port utama di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya dan Balikpapan. Selanjutnya akan dikembangkan juga untuk produk LSMGO (Low Sulfur Marine Gas Oil) di Port lain diantaranya di Bali, Merak, Nipah, dan Ambon.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler