Berkat CWLS, Kementerian Keuangan Indonesia Terima IsDB Prize Award

Cash Waqf Linked Sukuk yakni skema yang mengintegrasikan keuangan komersil dan sosial

Zawya
Direktur Pembiayaan Syariah Kementerian Keuangan Indonesia Dwi Irianti Hadiningdyah menerima penghargaan bergengsi tersebut dalam Gala Dinner yang diselenggarakan pada 12 Mei 2023 saat Pertemuan Tahunan Grup IsDB di Jeddah, Kerajaan Arab Saudi.
Rep: Novita Intan Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kementerian Keuangan Republik Indonesia menerima penghargaan dari IsDB Prize Award. Ketua Kelompok Bank Pembangunan Islam, H.E. Dr. Muhammad Al Jasser memberikan IsDB Prize for Impactful Achievement in Islamic Economics kepada perwakilan Kementerian Keuangan Indonesia sebagai pemenang hadiah tahun ini.

Direktur Pembiayaan Syariah Kementerian Keuangan Indonesia, Dwi Irianti Hadiningdyah, menerima penghargaan bergengsi tersebut dalam Gala Dinner, yang diselenggarakan pada 12 Mei 2023 saat Pertemuan Tahunan Grup IsDB di Jeddah, Kerajaan Arab Saudi. Dwi merupakan pemimpin tim dari mekanisme pembiayaan baru yang disebut Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS).

CWLS adalah program skala besar pertama yang membiayai proyek-proyek sosial melalui instrumen nirlaba yang diawasi oleh pemerintah. Adapun bentuk pembiayaan ini meningkatkan keragaman pasar modal syariah dan mendukung integrasi keuangan syariah komersial dan sosial.

Penghargaan tersebut diberikan di bawah kategori 'Pencapaian Pembangunan' yang mengakui, memberi penghargaan, dan mendorong proyek berdampak yang inovatif untuk menyelesaikan tantangan pembangunan utama negara-negara anggota IsDB. Penghargaan hadiah terdiri dari hadiah uang tunai sebesar 100 ribu dolar AS dan sertifikat.


Panitia ahli memilih pemenang di bawah koordinasi IsDB Institute. Dalam pesan video yang dikirimkan kepada panitia pemilihan hadiah, Dwi menjelaskan, mekanisme sukuk wakaf tunai terus dikembangkan dan dampaknya sangat potensial terhadap inisiatif pengembangan pembiayaan.

sumber : Zawya
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler