Kemenko Perekonomian Tegaskan Proyek Bukit Algoritma Bukan Termasuk KEK
Kementerian Perekonomian dan Perindustrian menegaskan tak menangani Bukit Algoritma.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Bukit Algoritma di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sampai sekarang belum menunjukkan kejelasan alias mangkrak. Padahal sudah dilakukan groundbreaking pada 9 Juni 2021.
Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri mengeklaim, Bukit Algoritma merupakan investasi di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Namun, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, proyek yang digadang-gadang seperti Silicon Valley di Amerika Serikat (AS) itu bukan termasuk KEK.
"Bukit Algoritma bukan KEK ya," tegas Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian sekaligus Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo kepada Republika.co.id, Rabu (17/5/2023).
Maka, lanjutnya, proyek tersebut tidak termasuk dalam penanganan Kemenko Perekonomian. Ia mengungkapkan, sebelumnya Bukit Algoritma memang pernah diusulkan menjadi KEK. "Cek ke Pak Elen dari Setdenas KEK kalau mau lebih jelas," katanya.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun menegaskan, Bukit Algoritma bukan bagian dari proyek yang ditangani kementerian. Itu karena, bukan termasuk kawasan industri.
"Kami menangani Kawasan Industri (KI). KEK di bawah Dewan Nasional KEK, kami terlibat khusus di KEK yang merupakan kawasan industri," ujar Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (17/5/2023).
Ia menyebutkan KEK yang merupakan kawasan industri contohnya KEK Kendal atau KI Kendal dan KEK Gresik atau KI JIIPE. Ada pula KEK Galang Batang atau KI Galang Batang.
Dalam catatan Republika.co.id, Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri menyambut baik kunjungan Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko ke Pendopo Sukabumi pada 30 April 2021. Kunjungan tersebut untuk berkoordinasi mengenai lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Cikidang dan Bukit Algoritma.
"Bukit Algoritma merupakan investasi di dalam KEK," ujar Iyos.
Dia menyambut baik janji investor rekanan politikus PDIP Budiman Sudjatmiko yang siap menaruh modal besar. Dia juga menilai, lokasi pembangunan Bukit Algoritma masih dalam koridor KEK yang disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Iyos, jika Bukit Algoritma dibangun di luar koridor KEK maka harus membuat perizinan baru. Iyos menyebut, status KEK Cikidang masih dalam proses karena menanti kepastian investor. Dia sangat berharap, rencana pembangunan Bukit Algoritma semoga saja bisa mempercepat status KEK.