Tak Akur, Hal Ini Bikin Billy Corgan Menangis Ketika Dengar Kabar Kematian Kurt Cobain

Vokalis Nirvana, Kurt Cobain, meninggal akibat bunuh diri pada 8 April 1994.

EPA-EFE/TIMM SCHAMBERGER
Billy Corgan (kiri) dan Jimmy Chamberlin (kanan) dari band rock alternatif asal AS, The Smashing Pumpkins, tampil di panggung Zeppelin di Festival Rock im Park, Nuremberg, Jerman, 9 Juni 2019. Corgan merasa bahwa vokalis Nirvana, Kurt Cobain, adalah pesaing terbesarnya.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Billy Corgan mengaku menangis ketika Kurt Cobain meninggal akibat bunuh diri di usia 27 tahun pada April 1994. Pentolan Smashing Pumpkins itu merasa kehilangan "lawan terhebatnya" ketika vokalis Nirvana tersebut tiada.

"Ketika Kurt meninggal, saya menangis karena kehilangan lawan terhebat saya. Saya ingin mengalahkan yang terbaik. Saya tidak ingin memenangkan kejuaraan karena hanya ada saya dan sekelompok orang," ujar Corgan, dilansir AceShowbiz, Kamis (18/5/2023).

Di mata Corgan, posisi Cobain di industri musik rock sangat penting. Ia menyamakan Cobain dengan Michael Jordan di dunia basket NBA. 

Baca Juga


"Bisa dibilang pesaing olahraga terbesar yang pernah saya lihat dalam hidup saya," kata dia.

Menariknya, beberapa bulan setelah meninggalnya Cobain, Smashing Pumpkins meraih album nomor satu pertama mereka dengan Mellon Collie and the Infinite Sadness pada 1995. Sebelumnya, Nirvana meraih kesuksesan tak terduga dengan album kedua mereka, Nevermind (1991), yang menduduki puncak tangga lagu Billboard 200 di AS pada tahun berikutnya dan akhirnya terjual sekitar 300 ribu eksemplar dalam sepekan.

Corgan memang jarang berbicara tentang persaingannya dengan Cobain. Namun, sebelumnya rocker berusia 56 tahun itu pernah mengakui bahwa dia dan Cobain "tidak akur".

Terlepas dari hubungan yang tidak harmonis itu, Corgan mengaku tidak dapat berbicara buruk tentang Cobain. Terlebih, di matanya, perintis Grunge tersebut berbakat.

"Saya memiliki perspektif yang jauh lebih pribadi karena saya telah berhubungan dengan Courtney Love (janda mendiang Cobain) melalui banyak kesempatan selama periode itu dan setelahnya," papar Corgan kepada The Independent pada 2014 lalu.

Saat itu, Corgan mengatakan bahwa hatinya hancur ketika mendengar kabar kematian Cobain. Dia mengakui Kurt seperti gelandang tim sepak bola yang memimpin muatan penuh estetika dan integritas. Corgan menganggap Kurt mampu menavigasi hal tersebut.

"Dia dan saya memang tidak terlalu akur, tapi saya suka memujinya karena dia benar-benar berbakat. Menurut saya, bersamanya dunia akan menjadi tempat yang lebih baik, dan saya suka melakukannya. Saya yakin musik sampah yang banyak mengikutinya itu tidak akan muncul jika dia masih ada di sekitar kita untuk mengkritiknya karena dia memiliki kapasitas untuk mengalahkan satu generasi dengan mudahnya," papar Corgan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler