Harga Telur Ayam di Lampung Masih Merangkak Naik

Kenaikan dipicu harga pakan ayam yang mahal.

Dea Alvi Soraya/Republika
Pedagang telur ayam melayani pembeli di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/5/2023). Kenaikan harga telur ayam di pasar tradisional Kota Bandar Lampung, Lampung terus melejit, dalam sepekan terakhir.
Rep: Mursalin Yasland Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kenaikan harga telur ayam di pasar tradisional Kota Bandar Lampung, Lampung terus melejit, dalam sepekan terakhir. Harga telur ayam telah mencapai Rp 30 ribu per kg pada Kamis (18/5/2023). Kenaikan dipicu harga pakan ayam yang mahal.

Baca Juga


Penjual telur ayam di Pasar Rakyat Wayhalim telah memasang harga baru dari Rp 29 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu per kg. Sedangkan untuk pembelian eceran, harga telur ayam Rp 16.500 sampai Rp 17 ribu per setengah kilogram.

“Kalau beli satu kilogram Rp 30 ribu, beli setengah kilogram Rp 16.500, kalau beli eceran atau satuan Rp 2.500,” ujar Ningsih (48 tahun), penjual telur ayam di Pasar Wayhalim, Bandar Lampung, Kamis (18/5/2023).

Menurut dia, selama sepekan terakhir, kenaikan harga telur ayam sudah terjadi tiga kali mulai Rp 27 ribu per kg. Kenaikan harga ini dikarenakan agen telur telah menaikkan harga jual menjadi Rp 28.500 per kg.

Ia memprediksi kenaikan harga telur ayam akan terus terjadi sampai menembus harga Rp 31 ribu per kg. Hal dikarenakan para peternak ayam masih kesulitan untuk menutup biaya pembelian pakan ternak, yang belum juga turun.

Sedangkan, penjual telur di Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung juga menjual dengan harga Rp 29 ribu sampai Rp 29.500 per kg. Pasar yang dikenal murah di Kota Bandar Lampung tersebut, menjadi acuan bagi pedagang pengecer untuk menentukan harganya.

“Di Pasar Gintung telur ayam sudah Rp 29 ribu per kg, kami pengecer jual telur ayam Rp 30 ribu per kg,” kata Mulyanto (52 tahun), penjual sayur keliling di Bandar Lampung.

Saat ini, ujar dia, harga sayur mayur seperti cabai, bawang, kentang, dan tomat masih normal, belum ada kenaikan pascalebaran Idul Fitri lalu.

Peternak ayam di Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, masih mengeluhkan mahalnya harga pakan ternak ayam dalam beberapa bulan terakhir. Tingginya biaya pakan, menyebabkan peternak ayam potong dan ayam petelur menaikkan harga jual.

“Kalau tidak naik, baik ayam potong maupun telur ayam, modalnya tidak tertutup dengan biaya pakan,” kata Iksan, pemasok telur ayam dari Gading Rejo, Pringsewu.

Menurut dia, selaku agen sangat bergantung dengan harga beli telur ayam dari peternak langsung. Jika peternak langsung menaikkan harga, agen pun ikut menaikan harga kepada pengecer.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler