Angkatan Laut India Temukan Kapal Ikan Cina Terbalik yang Membawa 17 WNI

Kapal ikan Cina ini terbalik di Samudera Hindia pada Selasa lalu.

dkp.kutaikartanegarakab.go.id
Kapal penangkap ikan (ilustrasi). Angkatan Laut India pada hari Jumat (19/5/2023), mengatakan bahwa mereka telah menemukan sebuah kapal penangkap ikan Cina yang terbalik di Samudera Hindia awal pekan ini. Kapal ikan tersebut membawa 39 awak kapal di dalamnya, termasuk diantaranya 17 WNI.
Rep: Amri Amrullah Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Angkatan Laut India pada hari Jumat (19/5/2023), mengatakan bahwa mereka telah menemukan sebuah kapal penangkap ikan Cina yang terbalik di Samudera Hindia awal pekan ini. Kapal ikan tersebut membawa 39 awak kapal di dalamnya, termasuk diantaranya 17 WNI.

Baca Juga


Kapal penangkap ikan Lupeng Yuanyu 028, yang dimiliki oleh Penglai Jinglu Fishery Co Ltd yang berbasis di provinsi Shandong, terbalik pada hari Selasa lalu. "Pesawat P8I Angkatan Laut India melakukan pencarian ekstensif di daerah tersebut dan menemukan kapal penangkap ikan yang terbalik pada tanggal 18 Mei," kata sebuah pernyataan, yang dilansir Reuters.

Dikatakan bahwa posisi kapal yang terbalik tersebut telah disampaikan kepada angkatan laut Cina, dan menambahkan bahwa kemudian, P8I juga melihat sekoci kapal penangkap ikan tersebut. Selanjutnya tim mengarahkan kapal penangkap ikan Lu Peng Yuan Yu 017 ke arah kapal tersebut.

Angkatan Laut India bersiaga untuk memberikan bantuan tambahan untuk upaya pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung, tambahnya.

Media pemerintah Cina telah melaporkan bahwa 39 orang yang berada di kapal tersebut hilang. 39 prang tersebut terdiri dari 17 awak kapal asal Cina, 17 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia dan lima orang ABK Filipina.

Pernyataan angkatan laut India tidak merujuk pada mereka. Presiden Cina Xi Jinping telah memerintahkan semua upaya dilakukan untuk mencari para korban yang selamat.

Pusat pencarian dan penyelamatan maritim Cina telah menginformasikan negara-negara terkait tentang kecelakaan tersebut. Sementara Kementerian Luar Negeri Cina telah mengatakan kepada misi-misi mereka di Australia, Sri Lanka, Maladewa, Indonesia, Filipina, dan negara-negara lain untuk mengoordinasikan operasi pencarian dan penyelamatan. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler