Polisi Sebut Identitas dari Kelima Potongan Tubuh Jadi Poin Penting Penyelidikan

Kepolisian masih menunggu hasil autopsi tim forensik terhadap lima potongan tubuh.

Muhammad Noor Alfian
Penjelasan Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, soal temuan lima potongan tubuh manusia di aliran anak Sungai Bengawan Solo, Senin (22/5/2023).
Rep: C02 Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Polresta Solo bersama Polres Sukoharjo masih fokus melakukan penyelidikan terkait identitas dari lima potongan tubuh yang ditemukan di aliran sungai Bengawan Solo wilayah Sukoharjo dan Solo. "Yang paling utama adalah kita mendapatkan identitas dari potongan-potongan itu," kata Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi di Loji Gandrung, Senin (22/5/2023).

Oleh sebab itu, Iwan menjelaskan bahwa hingga kini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim forensik di RSUD Moewardi. "Kami akan menunggu hasil dari forensik seperti apa nanti hasilnya. Artinya, identitas dari potongan tubuh manusia itu kepada atas nama siapa selama masa hidupnya," katanya.

Iwan menjelaskan bahwa tahapan penyelidikan untuk bisa mengungkapkan peristiwa penemuan potongan tersebut apakah ada tindak pidana atau kecelakaan akan diketahui dari hasil tim forensik. Di mana proses penyelidikan bisa dikembangkan apabila identitas dari kelima potongan tersebut bisa diketahui.

"Kemudian jika sudah, kita akan dalami warga mana. Jika memang sudah ketemu keluarganya, kita akan dalami lagi, kita kembangkan. Peristiwa tersebut yang mengakibatkan si Mister X tersebut nanti jika sudah muncul identitasnya bisa terungkap. Apakah kecelakaan atau ada hal lain, termasuk korban tindak pidana itu semua akan kita awali pijakan kita adalah dari hasil forensik," katanya.

Iwan mengaku hingga kini hasil autopsi dari tim forensik belum keluar. Ia mengatakan, hal tersebut tidak serta-merta langsung keluar karena perlu pencocokan data di pusat identifikasi di Mabes Polri.

"Belum ada, nanti nunggu kalau hasil pemeriksaan forensik itu tidak bisa seketika itu. Karena data-datanya harus dicocokkan data data yang ditemukan dari ciri-ciri pelaku dari dari fisiknya mungkin dari mata dari gigi," katanya.

"Data postmortem dan antemortem-nya perlu dicocokkan di bank data kita di pusat identifikasi di Mabes Polri itu nanti akan menjawab, termasuk mungkin bukti dukung yang lainnya entah itu Dispendukcapil dan sebagainya," katanya.

Baca Juga


 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler